Wamenag: Utsawa Dharmagita Tingkatkan Literasi Umat Hindu

Selasa, 19 Oktober 2021 – 10:54 WIB
Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi. Foto Humas Kemenag

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengapresiasi digelarnya Utsawa Dharmagita (UDG).

UDG merupakan ajang kompetisi para pemuda dalam olah seni suara kidung suci keagamaan Hindu.

BACA JUGA: Umat Hindu Siap Hadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0

Menurut Zainut, event ini sangat strategis dalam penguatan literasi keagamaan umat Hindu. 

"Salah satu cara untuk meningkatkan literasi agama adalah melalui dharmagita, yaitu nyanyian atau kidung suci keagamaan," terang Zainut, Senin (18/10).

BACA JUGA: Ribuan Umat Hindu Mencebur ke Sungai Gangga, Ada yang Bawa Pedang dan Trisula

Dijelaskan Zainut, salah satu media pelestarian dan pengembangan dharmagita adalah melalui kegiatan UDG.

Kegiatan ini diharapkan menjadi ajang pembuktian kemampuan olah seni suara para peserta atau utusan dari provinsi di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Wamenag: Teknologi Canggih Tidak Bisa Menggantikan Dosen dan Guru

"UDG tingkat nasional bukan hanya hajatan kompetisi belaka atau hanya untuk mencari juara. UGD adalah sebagai langkah untuk mengenalkan agama Hindu kepada generasi muda agar lebih dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari," paparnya.

Zainut menjelaskan ajang UDG juga merupakan sarana umat Hindu untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan menggali makna holistik ajaran Hindu untuk dijadikan spirit berbangsa dan bernegara.

Keberadaan dharmagita di kalangan umat Hindu memiliki keragaman dalam bahasa, irama lagu, dan cara-cara melantunkannya. Dharmagita cermin kekayaan budaya umat Hindu di bidang seni yang juga membangkitkan rasa spiritual keagamaan sesuai daerah masing-masing.

"Nilai-nilai ajaran agama Hindu yang adiluhur tersirat di dalam Pustaka-pustaka Suci Hindu, baik yang berbahasa Sansekerta, Jawa Kuna maupun yang berbahasa daerah," ucapnya.

Dia menambahkan sastra Hindu tersebut perlu digali dan diaktualisasikan melalui seni keagamaan agar memudahkan pemahaman dan penghayatannya. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler