jpnn.com, JAKARTA - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mendorong peneliti untuk meningkatkan kemampuan menulis.
Menurut dia, menulis membutuhkan upaya berpikir dan menuangkan gagasan atau ide dengan baik serta benar.
BACA JUGA: Wamendiktisaintek Stella Christie Sebut Biaya UKT di Indonesia Saat Ini tak Ideal
"Karena orang melihat kita dari tulisan yang dihasilkan, itulah mengapa pertama kali yang harus dikuasai adalah agar bisa menulis dengan baik," kata Stella Christie.
Dia menyampaikan hal itu dalam kegiatan Gelar Karya Prestasi Anak Bangsa yang menampilkan 126 proyek kebaikan dari 496 peserta didik penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Program Sarjana Angkatan 4, di Gedung Kemendikdasmen, Kamis (12/12).
BACA JUGA: Penugasan dari Prabowo untuk Prof Stella Christie Terjawab
Dia menekankan agar para penerima beasiswa dan juga setiap generasi muda agar memiliki wawasan global untuk membawa Indonesia maju.
Guna mencapai itu maka yang paling penting diperhatikan ialah empati lokal, dan hal itu terlihat dari setiap proyek yang ditampilkan oleh peserta didik.
BACA JUGA: Heboh Prediksi Cuaca Ekstrem 28 Desember, Kepala BRIN: Pendapat Personal Periset
"Untuk mempunyai wawasan global yang paling penting itu mempunyai empati lokal. Setiap proyek di sini jiwanya ialah lokal, para siswa sudah melihat itu dan dengan talenta mereka memecahkan masalah lokal," ucap dia.
Stella menambahkan terkait peta jalan pendidikan hal itu dimulai dari manusianya.
Jadi, bagaimana membuat sebuah sistem yang bisa mengemansipasikan manusia agar memiliki mindset atau pola pikir secara riset.
"Ini penting karena meskipun tidak semuanya jadi peneliti, tetapi kita semua adalah pengguna penelitian. Sebagai contoh hape yang kita pegang, ini kan hasil riset," ujar dia lagi.
Menteri jebolan Harvard University itu juga memberikan pembekalan strategi bagi anak-anak penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang sedang akan memilih pendidikan di luar negeri.
Menurut Stella, bimbingan atau workshop secara gratis ini diberikan agar para siswa mendapatkan hasil yang baik ketika menempuh pendidikan dengan beasiswa pemerintah di negara lain.
Selain bagi penerima beasiswa, workshop tersebut juga dibuka seluas-luasnya bagi pelajar lainnya di seluruh Indonesia.
Hal itu, karena pemerintah menilai semua masyarakat memiliki kesempatan yang sama baik itu untuk menempuh pendidikan di dalam negeri maupun di luar negeri.
"Kami berikan strategi itu gratis karena pemerintah percaya setiap orang harus punya kesempatan yang sama," lanjut Stella.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) mengadakan Gelar Karya Prestasi Anak Bangsa 2024.
Acara berlangsung pada 11 s.d. 12 Desember 2024 di Plasa Insan Berprestasi, Kompleks Kemendikdasmen, Senayan, Jakarta.
Gelar Karya Prestasi Anak Bangsa menampilkan 126 proyek kebaikan dari 496 peserta didik penerima Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Program Sarjana Angkatan 4.
Ada empat kategori karya yang meliputi Masyarakat (70 proyek sosial), Ekonomi (32 proyek sosial), Lingkungan (14 proyek sosial), dan Taman Sains (10 proyek sosial).
“Saya optimistis Indonesia bisa menjadi lebih hebat dan maju lagi dengan prestasi, kreativitas, bakat, dan berbagai macam keunggulan anak-anak bangsa yang luar biasa,” ucap Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti.
Mendikdasmen juga menyebut sesuai Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, individu yang memiliki bakat dan keunggulan dalam berbagai bidang perlu diberi ruang untuk mendapatkan aktualisasi, fasilitasi, dan afirmasi dari negara.
“Ketika nanti Anda mendapatkan beasiswa untuk melakukan studi atau meningkatkan berbagai kemampuan, Anda harus tetap berkepribadian Indonesia dan menjadi bagian dari anak-anak bangsa yang membangun negaranya,” tegas Abdul Mu'ti. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Peneliti Sebut Berbahaya Jika Parpol Masuk Dalam Pemilihan Kepala Desa
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Mesyia Muhammad