Wanita Mana yang Mau Dibohongi

Rabu, 13 Desember 2017 – 13:05 WIB
Wanita Mana yang Mau Dibohongi. Ilustrasi Fajar/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Wanita mana yang mau dibohongi? Pertanyaan ini menjadi senjata Karin menghadapi suaminya, Donwori.

Bagi wanita berusia 30 tahun itu, perbuatan bohong adalah tindakan yang tercela. Jujur lebih bermartabat meskipun pahit.

BACA JUGA: Semuanya Menjadi Rumit Gara-Gara Ekonomi Sulit

Sikap itu yang diinginkan Karin dari Donwori. Karena Donwori sudah sering berdusta, tidak hanya dia tapi juga ibunya sering dibohongi, Karin yang tinggal di Bratang memilih untuk pisah.

===================================
Anggun Angkawijaya - Radar Surabaya
===================================

BACA JUGA: Tangisan Istri yang tak Bisa Melahirkan Anak Lelaki

Wajah Donwori tampak lesu. Berulang kali dia menarik napas panjang saat duduk di ruang tunggu Pengadilan Agama kelas 1 A Surabaya, Jumat (8/12).

Dia baru saja menjalani sidang pertamanya. Dia tak menyangka, istrinya Karin, 30, menggugat cerai.

BACA JUGA: Suami Gabung Komunitas Berselingkuh dengan Istri Teman

Wanita yang telah memberikan dua anak itu menuntut pisah karena kerap dibohongi.

“Lha saya bohong juga untuk kebaikan, biar dia nggak ikut mikir kerjaan,”ujar Donwori.

Donwori mengaku terpaksa melakukan hal itu karena Karin sering marah kalau hasil kerjanya sebagai makelar mobil sedikit.

“Terpaksa bohong. Dapat lima ratus ribu bilang satu juta. Padahal uangnya saya serahkan dia semua,” lanjut Donwori.

Kerjaan sebagai makelar mobil sudah dilakoni lelaki ini sejak dua tahun lalu. Ketika dirinya menjadi korban PHK.

Donwori pandai berkelit karena pengaruh teman-temannya. “Biasalah, harus pinter ngomong biar dagangan cepet laku,”katanya.

Disadari atau tidak, ternyata kebiasaan itu terbawa ke dalam rumah tangganya. Dia kerap membohongi istri. Malah mertua pun dikibuli agar bisa memperlancar usahanya.

“Saya nggak maksud jahat. Beneran!” ujar Donwori.

Uang hasil kerja yang diberikan kepada istri, kembali diminta sedikit demi sedikit. Yang untuk bensin, rokok, pulsa atau sebagainya.

Sampai suatu ketika Donwori punya utang kepada temannya. Namun dia belum bisa mengembalikan pada waktu yang disepakati.

Sampai-sampai temannya itu datang ke rumah dan nagih kepada Karin. Bahkan mengancam akan menyita rumah mereka.

Dari sinilah rahasia Donwori terbongkar. Uang yang didapat dari ngutang sekitar dua bulan terakhir, diakui dari penghasilan penjualan mobil. Cekcok pun terjadi.

Karin pun ogah lagi tinggal serumah dengan suaminya. Dia mengajak anak-anaknya tinggal bersama dengan orang tuanya di daerah Gunungsari sekitar empat bulan yang lalu.

Donwori pun kelimpungan. Tak ada yang bikin kopi tiap pagi atau sarapan. Kerja pun nggak fokus karena istrinya pergi. Usaha untuk membujuk pun selalu gagal.

“Kalau saya menemui dia, pasti dibilang nggak ada. Ternyata dia sudah kerja di pabrik,” ungkap Donwori.

Pria berkumis ini semakin terkejut saat dia menerima panggilan sidang dari Pengadilan Agama Surabaya. “Saya masih cinta dia. Beneran, nggak bohong,” akunya.(no/sb/ang/jay/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istriku Sayang Cinta Berondong


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler