Wapres: KIH Bisa Jadi Penggerak Industri Domestik

Rabu, 10 Maret 2021 – 15:59 WIB
Kawasan industri halal diyakini akan jadi penggerak industri domestik. Ilustrasi: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan kawasan industri halal (KIH) bisa menjadi penggerak industri domestik.

Pada akhirnya, menurut dia, akan membuka lapangan kerja yang luas untuk masyarakat.

BACA JUGA: Wapres Maruf Amin: Pandemi Covid-19 Peluang Bagi Industri Produk Halal

"Pengembangan kawasan industri produk halal bertujuan sebagai penghela (pull factor) dan mendorong perekonomian nasional," kata Wapres Ma’ruf Amin dalam webinar nasional “Branding Ekonomi Syariah Indonesia: Menuju Pusat Ekonomi Syariah Dunia” secara daring, Rabu (10/3).

Dia menuturkan, pengembangan KIH bertujuan agar pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dapat terlibat lebih banyak dalam rantai pasok industri halal global atau global halal value.

BACA JUGA: 4 Kawasan Masuk Rencana Pengembangan Industri Halal

Ma`ruf juga menyebutkan, pembentukan kawasan dan zona halal di dalam industri yang sudah ada merupakan salah satu langkah strategi untuk menjadi lebih produktif.

"Dengan pembentukan kawasan industri halal, seluruh layanan yang berhubungan dengan kehalalan produk berada dalam satu atap atau one stop service," ujar dia.

Mantan Kepala MUI itu menjelaskan, hingga saat ini, pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah menetapkan dua KIH.

"Berada di kawasan industri di Jawa Timur dan Banten. Kedua KIH tersebut ialah SAFE and LOCK Halal Industrial Park (HIP) di Sidoarjo dan Modern Cikande Industrial Estate di Serang," jelas dia.

Sementara itu, lanjut dia, empat kawasan industri lain masih dalam proses persiapan untuk memiliki klaster halal.

"Yakni Kawasan Industri Bintan Inti, Kawasan Industri Batamindo, Kawasan Industri Jakarta Pulogadung dan Kawasan Industri Surya Borneo di Kalimantan Tengah," ungkap dia.

Wapres juga berharap pembentukan KIH dapat menarik perhatian investor dari negara asing, sehingga meningkatkan produksi halal di dalam negeri. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler