jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menginstruksikan kepada kementerian, lembaga, dan seluruh kepala daerah terus mendukung perluasan cakupan kepesertaan program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsostek) melalui dukungan regulasi, kebijakan program maupun anggaran.
Hal ini bertujuan agar program strategis pemerintah tersebut mampu memberikan perlindungan dan manfaat bagi pekerja secara optimal.
BACA JUGA: Debitur Kredit Usaha Rakyat BRI Kini Dapat Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan
Wapres Ma'ruf Amin menyampaikan hal ini dalam sambutannya pada acara penganugerahan Paritrana Award di Istana Wakil Presiden, Jumat (20/10).
Hingga saat ini jumlah pekerja khususnya di sektor informal yang terlindungi program Jamsostek masih terus didorong agar sesuai dengan target RPJMN 2020-2024.
BACA JUGA: BPJS Ketenagakerjaan Teken Kerja Sama dengan KAM, Lindungi Pekerja Keagamaan
“Saya minta agar kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah segera melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan cakupan ini, antara lain melalui sosialisasi dan edukasi berkelanjutan, optimalisasi layanan dan manfaat, serta rumusan kebijakan dan penganggaran yang tepat," kata Wapres Ma'ruf Amin.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah dengan kembali memberikan penghargaan Paritrana Award kepada pemerintah daerah dan pelaku usaha yang telah berhasil mengimplementasikan perlindungan Jamsostek bagi seluruh pekerja di wilayahnya, mulai dari pekerja sektor formal, informal, termasuk pekerja rentan.
BACA JUGA: Pemkot Bontang Daftarkan Puluhan Ribu Pekerja Rentan jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi sekaligus upaya pemerintah untuk mendorong optimalisasi pelaksanaan program Jamsostek sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2021 maupun Inpres Nomor 4 Tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres Ma'ruf Amin juga menyerahkan kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada perwakilan pekerja rentan dari beragam profesi diantaranya petani, nelayan, pekerja lintas agama, tukang ojek dan pedagang.
Hal ini menjadi bukti negara hadir untuk menjadi jaring pengaman bagi pekerja dan keluarganya agar tidak jatuh dalam jurang kemiskinan saat mengalami risiko kecelakaan kerja, kematian, dan hari tua.
Wapres berharap dengan adanya Paritrana Award mampu memotivasi seluruh elemen untuk memperluas kebermanfaatan program Jamsostek.
Selain itu, menjadi sarana lahirnya terobosan untuk melindungi pekerja rentan seluas-luasnya, termasuk pekerja perempuan dan penyandang disabilitas.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menambahkan untuk meningkatkan coverage Jamsostek, pemerintah tengah melakukan kajian terhadap skema Penerima Bantuan Iuran (PBI) bagi para pekerja informal.
“Jadi memang masih perlu effort yang keras untuk ke depan bagaimana supaya memastikan mereka-mereka yang usia produktif itu betul-betul bekerja secara produktif dan mendapatkan jaminan yang layak agar nanti dia bisa bekerja dengan baik dan setelah bekerja dia juga mendapat jaminan yang baik,” ujar Menko Muhadjir.
Menko Muhadjir juga mendorong pemerintah daerah, terutama yang memiliki fiskal kuat untuk segera mendaftarkan seluruh pekerja informalnya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Sementara itu, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo melaporkan bahwa hingga saat ini pihaknya telah melindungi 40,2 juta tenaga kerja.
Dari jumlah tersebut, 7,1 juta di antaranya adalah pekerja bukan penerima upah, 4,3 juta pegawai non-ASN, serta pekerja rentan sejumlah 1,8 juta orang.
Anggoro juga menyampaikan BPJS Ketenagakerjaan dengan total dana kelolaan mencapai Rp 688 triliun juga telah membayarkan manfaat sebesar Rp 40 triliun kepada 3,4 juta pekerja atau ahli waris, serta pemberian beasiswa pendidikan sebesar Rp 279 miliar kepada 65 ribu anak pekerja.
Dia menyadari bahwa masih banyak pekerja yang belum terlindungi.
Karena itu, kata Anggoro pihaknya berharap dengan adanya Paritrana Award ini mampu menjadi penambah semangat bagi seluruh pihak untuk saling bersinergi mewujudkan universal coverage Jamsostek.
"BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen untuk selalu memberikan experience dan kualitas layanan terbaik kepada peserta, mulai saat mendaftar, aktif menjadi peserta, hingga klaim," tegas Anggoro.
Anggoro juga menegaskan BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen mencapai Universal Coverage Jamsostek di 2026 mendatang.
"Tentunya upaya ini juga memerlukan sinergi dan komitmen bersama dari seluruh stakeholders, di antaranya kementerian atau lembaga, pemerintah daerah dan pelaku usaha,” ujar Anggoro.
Daftar Pemenang Paritrana Award
Memasuki gelaran keenam Paritrana Award, penghargaan bergengsi ini kian mempertegas komitmen Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama BPJS Ketenagakerjaan serta Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Dalam Negeri dalam mendorong optimalisasi pelaksanaan program Jamsostek di Indonesia.
Terdapat pembaharuan pada pelaksanaan Paritrana Award tahun ini, yakni skalanya diperluas mulai dari tingkat provinsi hingga tingkat nasional.
Seluruh kandidat berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di tingkat provinsi sehingga dapat melaju ke tingkat selanjutnya.
Pembaharuan yang kedua adalah penerapan sistem zonasi untuk pemerintah daerah, terdapat 5 zona, yaitu zona Sumatera, zona Jawa-Bali, zona Kalimantan, zona Sulawesi dan zona Maluku Nusra Papua.
Untuk sektor badan usaha, terdiri dari perusahaan besar sektor keuangan, perdagangan dan jasa.
Kemudian perusahaan besar sektor manufaktur, pertambangan dan migas; perusahaan Besar sektor perkebunan, pertanian, peternakan dan perikanan; usaha sektor layanan publik, yaitu rumah sakit dan perguruan tinggi serta perusahaan menengah.
Berdasarkan hasil penjurian oleh tim penilai yang terdiri dari unsur pemerintah, ahli jaminan sosial, ahli hukum, ahli kebijakan publik, ahli ekonomi, wakil pengusaha dan wakil serikat pekerja, berikut adalah daftar pemenang Paritrana Award:
Zona Sumatera
- Provinsi Jambi
- Kabupaten Kepulauan Anambas
Zona Jawa-Bali
- Provinsi Bali
- Kabupaten Tangerang
Zona Kalimantan
- Provinsi Kalimantan Timur
- Kabupaten Kutai Kartanegara
Zona Sulawesi
- Provinsi Sulawesi Selatan
- Kabupaten Morowali
Zona Nusra Maluku Papua
- Provinsi Papua Barat
- Kota Jayapura
Perusahaan Besar Sektor Keuangan, Perdagangan & Jasa
PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten
Perusahaan Besar Sektor Manufaktur, Pertambangan & Migas
PT. Fonusa Agung Mulia
Perusahaan Besar Sektor Perkebunan, Pertanian, Peternakan Dan Perikanan
PT. Ciomas Adisatwa
Usaha Sektor Layanan Publik
Rumah Sakit Syafira Pekanbaru
Perusahaan Skala Menengah Terbaik
1. PT. Sera Food Indonesia
2. BPR Syariah Bangka
3. BPR Tanaoba Lais Manekat Kupang
UKM Terbaik
1. Kinasih Abyudaya Batik — Jawa Timur
2. Galery Ulos Sianipar Medan — Sumatera Utara
3. Toko Roti Arsila Bakery — Kalimantan Selatan
Penghargaan Khusus
1. Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara
2. Pemerintah Kabupaten Raja Ampat
Penghargaan khusus diberikan kepada pemerintah daerah yang telah meraih Paritrana Award di tahun sebelumnya dan berhasil mempertahankan keberlanjutan perlindungan serta memiliki Universal Coverage Jamsostek yang tinggi berkat inovasi-inovasi yang dilahirkan.
Penghargaan khusus ini diserahkan langsung oleh Wapres Ma'ruf Amin.
Pada tahun ini juga diberikan penghargaan bagi sektor pendidikan, yaitu Pendidikan Tinggi Peduli Jaminan Sosial Ketenagakerjaan yang diberikan kepada Universitas Gadjah Mada.
Mengakhiri sambutannya, Anggoro memberikan apresiasi kepada seluruh pemenang serta mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, terutama pemeritah daerah yang telah memberikan dukungannya melalui regulasi serta mengalokasikan anggarannya untuk melindungi para pekerja rentan.
Pihaknya juga mengimbau kepada seluruh kepala daerah untuk turut menyukseskan pesta demokrasi yang sebentar lagi akan digelar, dengan melindungi seluruh petugas penyelenggara pemilu dalam program BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami menyampaikan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para penerima penghargaan Paritrana Award," ucap Anggoro.
Anggoro juga berharap inovasi ini terus disebarluaskan untuk memastikan para pekerja rentan, seperti petani, nelayan, pekebun, pedagang pasar, ojek, guru mengaji dan profesi lainnya dapat terjamin kesejahteraannya melalui perlindungan program Jamsostek.
"Sehingga mereka bisa kerja keras bebas cemas yang pada akhirnya berujung pada meningkatnya produktivitas," ujar Anggoro. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi