Wapres Membeberkan Penyebab Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS

Senin, 24 Juni 2024 – 19:39 WIB
Wapres Ma'ruf Amin memberi keterangan pers seusai Peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) Ke-91 dan pembukaan Rakornas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Senin (24/6/2024). ANTARA/Benardy Ferdiansyah.

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin membeberkan penyebab nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah.

Menurutnya, disebabkan oleh pengaruh global dan hal tersebut juga berdampak pada mata uang negara lain.

BACA JUGA: Bank Indonesia: Mencegah Penyalahgunaan QRIS Adalah Tanggung Jawab Bersama

Menghadapi kondisi yang ada Wapres mengatakan Bank Indonesia dan pemerintah pada umumnya terus melakukan berbagai upaya.

Dia optimistis rupiah akan menguat dalam waktu dekat dengan upaya-upaya intervensi yang terus dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia (BI).

BACA JUGA: Pagi ini Rupiah Melemah Rp16.368 per Dolar AS

"Intervensi terus dilakukan oleh Bank Indonesia, pemerintah, berharap akan bisa mengembalikan kepada nilai yang normal yang seharusnya diharapkan. Itu saya kira langkah-langkah terus, rakor terus dilakukan," ucap Wapres di Tangerang, Banten, Senin (24/6).

Dia memberi keterangan pers seusai menghadiri peringatan Hari Penyiaran Nasional (Harsiarnas) Ke-91 dan Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2024 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang.

BACA JUGA: Konsisten Berdayakan UMKM, Bank DKI Terima Penghargaan dari BI

"Kita (Indonesia) memang menghadapi situasi global yang tentu tidak hanya dialami oleh Indonesia, tetapi semua mata uang di dunia ini bahkan euro pun juga mengalami penurunan," ucapnya.

Kendati demikian dia menyatakan pemerintah akan terus berupaya menekan agar nilai tukar rupiah kembali menguat.

"Tadi sudah rapat juga dalam rangka APBN untuk mengevaluasi hal-hal walaupun begitu masih cukup baik, ekonomi Indonesia cukup baik. Memang ada nilai tukar rupiah ini karena ada pengaruh global, pengaruh penguatan dolar (AS) karena kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Amerika Serikat sehingga dolar (AS) itu nilainya tinggi tetapi kita (pemerintah) juga terus berusaha untuk menekan," ucap Wapres.

Diketahui, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Senin, ditutup menguat di tengah ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) sebanyak dua kali pada 2024.

Pada akhir perdagangan Senin, rupiah naik 56 poin atau 0,34 persen menjadi Rp 16.394 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.450 per dolar AS.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan tren nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat didukung faktor fundamental ekonomi Indonesia.

"Rupiah secara fundamental itu trennya, jangan ditanya hari per hari lho, ini trennya akan menguat. Inflasi Indonesia rendah, growth bagus, kreditnya bagus,” kata Perry seusai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/4).

Faktor fundamental yang diperkirakan akan mempengaruhi penguatan nilai tukar rupiah adalah inflasi rendah yakni 2,8 persen, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan 5,1 persen, serta pertumbuhan kredit sebesar 12 persen.

Namun Perry memperingatkan adanya faktor sentimen jangka pendek yang bisa menyebabkan rupiah melemah, di antaranya kondisi geopolitik global dan sikap bank sentral AS atau The Fed yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.

Di dalam negeri, Indonesia juga sedang menghadapi sentimen domestik dengan kenaikan permintaan pembiayaan dari korporasi untuk repatriasi deviden dan pembayaran utang.(Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Suku Bunga Acuan Naik, SBN Seri SBR013 Jadi Opsi Investasi yang Menguntungkan


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler