jpnn.com, YOGYAKARTA - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin mengatakan aneh jika ada maskapai di Indonesia yang melarang penggunaan hijab kepada awak kabinnya.
Ma’ruf menyatakan akan mencari informasi mengenai hal tersebut. Bila larangan penggunaan jilbab tersebut benar ada, maka larangan itu tidak relevan.
BACA JUGA: Pecatur Iran Kabur ke Spanyol Setelah Nekat Copot Hijab di Turnamen Internasional
"Kalau ada larangan berjilbab agak aneh, saya kira kita cek lagi, perlu diteliti itu," kata Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan Yogyakarta pada Sabtu (4/2).
Ulama NU itu mengatakan negara tidak pernah melarang penggunaan hijab kepada warganya.
BACA JUGA: Soal Larangan Penggunaan Jilbab bagi Pramugari, Wapres Maruf Amin: Aneh
"Sampai sekarang ini enggak ada larangan berjilbab itu," ungkap Wapres.
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia itu pun menilai aneh jika masih ada institusi yang melarang penggunaan jilbab.
BACA JUGA: Didemo 2 Bulan Nonstop, Republik Islam Iran Mulai Melunak soal Hijab
"Bukan lagi di polisi, di tentara juga sudah semua orang berjilbab, di perguruan tinggi, di mana-mana boleh," tambah Wapres.
Sebelumnya, maskapai penerbangan Garuda Indonesia mendapat masukan dari komisi VI DPR RI agar merevisi aturan seragam awak kabin, sehingga para pramugari muslim dapat mengenakan jilbab mereka sesuai tuntunan syariat Islam.
Anggota Komisi VI DPR RI dari fraksi Gerindra Andre Rosiade memberi masukan untuk merevisi aturan yang tidak mengizinkan bagi pramugari muslim mengenakan jilbab.
Andre mengatakan banyak pramugari muslim di Garuda Indonesia sehari-harinya mengenakan jilbab, tetapi mereka harus mencopot hijabnya ketika bertugas. (Antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kembali ke Iran, Atlet Panjat yang Copot Jilbab Disambut Bak Pahlawan
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga