jpnn.com - MEDAN-Kepolisian Daerah Sumatera Utara menerjunkan 120 personil, menyusul menggeliatnya Gunung Sinabung, Kabupaten Tanah Karo, yang mengeluarkan lahar panas dan dari erupsi Minggu (15/9) dini hari sekitar pukul 02.51 WIB.
Aparat kepolisian ini dari Brimob Polda Sumut serta Polres Tanah Karo, bergabung dengan TNI dan Tim Badan Penanggulan Bencana Kabupaten (BPBK) Tanah Karo.
BACA JUGA: Sinabung Meletus, Lima Gunung Berapi Berstatus Siaga
"Dengan tim gabungan sudah sebanyak 120 personil kita terjunkan kelokasi untuk membantu melakukan evakuasi warga atas kejadian di Gunung Sinabung, Tanah Karo,"ucap Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol.Heru Prakoso kepada Sumutpos (Grup JPNN), Minggu (15/9) sore.
Untuk memberikan pelayanan maksimal bagi warga diradius 3 Kilo Meter dari Gunung Sinabung, Polda Sumut terus melakukan kordinasi dengan Polres Tanah Karo dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Karo.
BACA JUGA: Empat Formasi CPNS Disiapkan bagi Honorer K2
Jumlah warga yang mengungsi mencapai 4473 orang yang ditampung di lima lokasi berbeda di Kabupaten Tanah Karo. "Warga dalam radius 3-7 kilo meter diharap mengungsi," imbuhnya.
Warga yang dievakuasi aberasal dari 11 desa, yakni Desa Guru Kinayan Kecamatan Payung, Suka Meriah Kecamatan Payung, Desa Simacen, Desa Bekerah, Desa Sukanalu, Desa Sigarang-garang, Desa Gurki, Desa Berastepu, Desa Sukandebi, Desa Naman, Desa Gung Pintu.
BACA JUGA: Anggap Bupati Pasuruan Tak Transparan soal Proyek Umbulan
"Saat ini masih kordinasi dengan pemkab setempat, untuk pendataan dan angkut warga ke lokasi-lokasi penampungan. Serta melaksanakan pam di lokasi kaki gunung bersama 20 kepala desa untuk halau masyarakat kembali ke rumah dan menjaga perkampungan dari aksi pencurian,"ungkap perwira melati tiga ini.
Menurut Data yang dihimpun Sumutpos, informasi terakhir pengungsi akibat semburan api disertai Debu vulkanik Gunung Sinabung di Posko Induk di kantor Camat Kabanjahe, Kabupaten Deliserdang, sebanyak 4.473 jiwa yang dievakuasi di lima lokasi berbeda.
Yakni Jambur Taras Berastagi sebanyak 700 orang, Jambur Sempakata Kabanjahe sebanyak 1463 orang, Kantor Klasis GBKP Kabanjahe sebanyak 590 orang, Kantor GBKP Kota Kabanjahe sebanyak 1400 orang dan Jambur Payung sebanyak 320 orang.
Kabid Humas, Komunikasi dan Informatika Pemkab Karo, Jhonson Tarigan menyebutkan, pemkab Tanah Karo sudah mulai mendirikan posko pelayanan kesehatan di lokasi-lokasi penampungan. Posko tersebut langsung dikoordinasikan dibawah dinas kesehatan Pemkab Tanah Karo.
Masing-masing tempat dilayani oleh petugas kesehatan yang diturunkan untuk memberikan layanan bagi pengungsi yang membutuhkan. "Siang tadi, layanan kesehatan sudah bisa diakses," katanya.
Selain mendirikan posko kesehatan, pemerintah juga menyediakan dapur umum. Logistik untuk 4 titik penampungan menurutnya sudah didistribusikan sejak pagi tadi. Jumlah logistik ini sendiri terus ditambah seiring bertambahnya jumlah pengungsi."Jadi terus kita drop, karena jumlah pengungsi masih terus bertambah," ujarnya.
Sejauh ini menurut Jhonson, pihak pemkab masih menggelar rapat dengan sejumlah instansi terkait untuk penanganan pengungsi seperti BPBD, Polres Karo, Dandim 0205/TK, dan instansi lainnya."Ini lagi rapat,"sebutnya mengakhiri wawancara. (gus/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengendara Motor Usia Kurang 17 Tahun Langsung Ditangkap
Redaktur : Tim Redaksi