jpnn.com, LOMBOK TIMUR - Sejumlah warga Jemaah Ahmadiyah belum bisa pulang ke kampung mereka dan masih berada di pengungsian Loka Latihan Kerja (LLK) Lombok Timur (Lotim), NTB. Belum jelas bagaimana nasib mereka pascakasus perusakan rumah mereka di Desa Gereneng Kecamatan Sakra Timur beberapa pekan lalu.
Hingga saat ini warga Desa Gereneng masih belum bisa menerima mereka untuk kembali. Akibatnya, para jemaah Ahmadiyah ini terpaksan merayakan lebaran hari raya Idul Fitri di pengungsian.
BACA JUGA: Berita Terbaru Kasus Penyerangan terhadap Jemaah Ahmadiyah
“Harapan kami di sini ya bisa kumpul dengan keluarga di Gereneng dan salat Idulfitri di sana. Tapi mau bagaimana lagi,” ungkap Edy Sucipto kepada Lombok Post (Jawa Pos Group). Karena situasi saat ini masih belum memungkinkan untuk mereka kembali ke Gereneng.
Suasana lebaran kali ini dirasakan Edy dan warga lainnya yang jumlahnya sekitar 23 orang, begitu berbeda lantaran mereka harus merayakannya di pengungsian.
BACA JUGA: Usut Penyerangan Ahmadiyah, Polri Kedepankan Upaya Persuasif
“Ya sedih sudah pasti. Nggak bisa kumpul dengan keluarga, buat jajan khas lebaran dan yang lainnya. Tapi keluarga yang datang ke sini nanti menjenguk,” ucapnya.
BACA JUGA: Berita Terbaru Kasus Penyerangan terhadap Jemaah Ahmadiyah
BACA JUGA: Jemaah Ahmadiyah Diserang, Ini Reaksi Kemenag
Sementara Kepala Kemenag Lotim H Azhruddin mengaku saat ini pihaknya tengah memberi pembinaan kepada kedua belah pihak. Baik warga yang ada di Gereneng maupun jemaah ahmadiyah yang ada di pengungsian LLK Lotim. “Yang di Gereneng kita bimbing agar mereka menerima kembali warga jamaah Ahmadiyah ini,” ungkapnya.
Kemenag Lotim telah bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk menanngani persoalan ini. Baik dengan Pemkab Lotim maupun dengan psikolog untuk membina Jemaah Ahmadiyah. (ton/r2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri: Perusak Rumah Jemaah Ahmadiyah Berjumlah 50 Orang
Redaktur & Reporter : Soetomo