jpnn.com - MEDAN - Menipu dengan modus menggandakan mata uang Dolar Amerika, Bouheni Fatih Aljamanehbeni (32), pesulap asal negara Aljazair diamankan petugas Polresta Medan, Kamis (26/6) siang.
Setelah 4 hari mendekam di penjara, Minggu (29/6) sekira pukul 16.00 WIB, kasus yang telah memakan banyak korban itu akhirnya digelar di kantor polisi.
BACA JUGA: Tarawih, Honda Civic Dibobol Maling
Info yang dihimpun kru Posmetro Medan (Grup JPNN), untuk mayakinkan para korban, pelaku menggunakan kecepatan tangan untuk mengubah lembaran kertas yang telah ia gunting jadi seukuran uang dolar hanya dengan mencelupkannya ke dalam cairan kimia.
Usai meyakinkan korban dengan sulapnya, pelaku lalu minta 1.000 dolar. Ia berdalih, uang itu sebaga biaya untuk mengajari korban sekaligus membeli cairan kimia yang diakuinya berfungsi mengubah kertas putih tersebut jadi dolar.
BACA JUGA: Walikota Janjikan Rp 3 Juta bagi Penangkap Pencuri Bunga
Karena tergiur dan ingin cepat kaya, korban lantas memberikan uang yang diminta pelaku. Sebagai gantinya, pelaku memberi lembaran kertas putih plus cairan yang belakangan diketahui ternyata alkohol tersebut.
Agar aksinya tak terungkap, pelaku biasanya menyuruh para korban memperaktekkan penggandaan uang tersebut di rumah masing-masing. Dalam kesempatan itu, pelaku juga sempat memperaktekkan aksinya di Polresta Medan dengan mengubah kertas jadi pecahan 100 dolar. Semula pelaku mengambil kertas kosong.
Usai menggulung kertas tersebut menyerupai rokok, pelaku lalu mencelupkan ke dalam alkohol yang sebelumnya telah ia tuang dalam baskom. Dalam hitungan detik, kertas tersebut berubah jadi dua lembar pecahan 100 dolar.
Usut punya usut, ternyata penggandaan itu hanya trik sulap. Faktanya pelaku sudah menyelipkan dolar yang lain di balik tangannya yang lain. Hal itu yang dilakukan pelaku untuk mengelabuhi para korban.
BACA JUGA: 14 Pasangan Mesum Terjaring Razia
"Itu semua cuma trik saja. Sebenarnya aku nggak bisa gandakan uang. Aku minta uang 1.000 dolar sama korban, terus aku bilang akan mengajari mereka caranya. Setelah aku praktekkan, ternyata korban percaya. Karena tertarik, korban memberiku uang 1000 dolar. Lalu aku pergi," kenang pelaku yang sudah mahir bahasa Indonesia itu.
Pelaku sendiri ditangkap polisi di wisma Famili Jl. Gatsu depan PRSU. Penangkapan itu atas laporan salah satu korban berinisial AT. Ketika itu AT yang sadar telah tertipu menghubungi temanya yang bertugas di Jahtanras Polresta Medan dan pelaku pun ditangkap.
Kapolresta Medan Kombes Niko Alfinta mengatakan, aksi itu tak dilakukan pelaku sendirian. Masih ada 2 pelaku lain belum ditangkap. “Setelah kita selidiki, ternyata korban bukan di Medan saja. Tapi para pelaku ini sudah melakukan hal serupa di beberapa kota besar lain, seperti Jakarta, Riau, Bekasi dan Tangerang. Untuk saat ini Polresta Medan masih melakukan pengembangan untuk kasus tersebut,” ujar Niko.
Polresta Medan akan melakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk mendalami kasus ini. Diduga tersangka kerap beraksi di kota besar lain di Indonesia.
"Dia ini (tersangka) pasti bermain dua tiga orang, kita duga ada sindikatnya," ucap Nico Afinta. (mri/deo)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perampok Gasak 9 Kg Emas, Tewaskan 2 Orang
Redaktur : Tim Redaksi