Dari sensus penduduk yang dilakukan tahun 2016 tercatat warga asal Indonesia paling banyak tinggal di dua kota utama di sini, Sydney dan Melbourne.
Dalam sistem kewilayahan pemerintahan di Australia masing-masing wilayah dibagi dalam council atau kota praja.
BACA JUGA: Karya Seni Rupa 20 Seniman Indonesia Pertama Kali Ditampilkan Bersama di Canberra
Warga Indonesia yang paling banyak adalah yang tinggal di wilayah Sydney Inner City yaitu sebanyak 5.259 orang.
Jumlah keseluruhan penduduk Sydney Inner City adalah sekitar 214 .245 orang, sehingga warga asal Indonesia yang tinggal di sana hanya berjumlah sekitar 2,5 persen.
BACA JUGA: Warga Pedalaman Australia Terjerat Utang Tagihan Telepon Karena Tergoda HP Gratis
Di wilayah kedua dimana warga Indonesia paling banyak adalah di Melbourne City yang meliputi pusat kota Melbourne keseluruhan.
Di kota ini ada 3.283 orang warga asal Indonesia dari 135.967 yang tinggal di sana.
BACA JUGA: Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2019 Dipercepat, PA 212 Berkeras Tetap Mobilisasi Massa
Data sensus yang dilakukan di Australia di tahun 2016 melakukan pencatatan rinci mengenai asal masing-masing warga, namun untuk warga Indonesia, daerah pemukiman yang memiliki warga asal Indonesia di bawah 500 orang tidak dicatat.
Secara keseluruhan, lebih dari 500 orang warga Indonesia yang tinggal di masing-masing 38 council di Australia yang tersebar di lima negara bagian New South Wales, Victoria, Australia Barat, Queensland dan Northern Territory.
Untuk negara bagian New South Wales, selain Sydney Inner City, wilayah council yang memiliki banyak warga asal Indonesia adalah Eastern Suburbs (2.416), Canterbury (1838) dan Botany (2171).
Untuk negara bagian Victoria, selain di pusat kota Melbourne, warga Indonesia paling banyak tinggal di wilayah council Monash, yang terkenal dengan kampus Monash University di kawasan Clayton.
Di sini ada sekitar 1.745 orang asal Indonesia yang tinggal di sana.
Satu wilayah lagi yang semakin populer ditempati oleh warga asal Indonesia adalah Wyndham yang terletak sekitar 36 km dari pusat kota Melbourne.
Di sini di tahun 2016 tercatat 1.412 warga Indonesia yang tinggal di sana.
Wilayah Wyndham yang mencakup beberapa kawasan perumahan (suburb) seperti Point Cook dan Laverton menjadi pillihan populer bagi warga muda asal Indonesia karena harga rumah dan lahan yang masih terjangkau dibandingkan dengan kawasan lain di Melbourne.Tidak tinggal di pusat kota Perth
Bila warga Indonesia di NSW dan Victoria paling banyak tinggal di pusat kota Sydney dan Melbourne, ini tidak berlaku di ibukota Australia Barat, Perth.
Warga Indonesia di negara bagian Australia Barat ini paling banyak tinggal di wilayah council Canning, sekitar 13 km dari pusat kota Perth.
Di Canning terdapat 1.645 orang asal Indonesia yang tinggal di wilayah yang keseluruhan dihuni oleh 93 ribu orang lebih tersebut.
Wilayah kedua di Australia Barat yang paling banyak ditempati warga asal Indonesia adalah Gosnells dengan 1.514 orang.
Di negara bagian Queensland wilayah satu-satunya yang berisi lebih dari 500 warga asal Indonesia adalah di Sherwood-Indooroopilly sebanyak 547 orang, sementara di Northern Territory di kawasan Darwin Suburbs ada 542 orang yang tinggal di sana berasal dari Indonesia.
Di negara bagian ACT (Canberra), dan Tasmania, dan Australian Selatan tidak ada satu wilayahpun dimana konsentrasi warga asal Indonesia melebihi 500 orang.
Menurut Sensus tahun 2016, penduduk Australia ketika itu adalah 23 juta orang lebih.
Dari asal kelahiran, 15 juta dilahirkan di Australia, disusul dengan dilahirkan di Inggris sebanyak 900 ribu orang, Selandia Baru 518 ribu orang, China 509 ribu orang, India 455 ribu orang dan Filipina 232 ribu orang.
Mereka yang berasal dari Indonesia sekitar 80 ribu orang.
Simak berita-berita ABC Indonesia lainnya di sini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gen Z Indonesia Mulai Jauhi Barang KW