jpnn.com, SURABAYA - Dalam dua bulan terakhir ini, terdapat sembilan kebakaran yang mengganggu penerbangan di Juanda, Surabaya.
Pemicu terbanyak adalah pembakaran ladang bekas panen atau rumput ilalang yang dilakukan warga sekitar bandara.
BACA JUGA: Balon Udara Bahayakan Keselamatan Penerbangan
"Meski warga sudah diarahkan, jika ada asap, akan mengganggu pilot ketika mau landing maupun take off," kata Isimaruni, section head ARFF Bandara Internasional Juanda.
Karena itu, Airport Rescue and Fire Fighting (ARFF) Bandara Internasional Juanda berinisiatif mengedukasi warga.
BACA JUGA: Kemenhub Dorong Polri Pidanakan Penebar Teror di Penerbangan
"Yang dekat dengan bandara adalah Desa Banjar Kemuning, Segoro Tambak, dan Sedati Gede," ucapnya.
ARFF Juanda kini juga memberi edukasi kepada masyarakat Desa Segoro Tambak, Kecamatan Sedati.
BACA JUGA: Pemukiman Terbakar di Kembangan Berdiri di Lahan Pemprov DKI
Materinya adalah bahaya kebakaran dan dampaknya terhadap dunia penerbangan.
"Khususnya para petani ladang. Itu harus diberi latihan," lanjutnya.
I Made Arya Damasuka, petugas ARFF, menjelaskan, penanganan kebakaran bergantung bahan yang terbakar.
Dia lantas memisalkan minyak goreng. Dalam kondisi panas, minyak goreng bisa terbakar bila terkena percikan api.
"Karena itu, jangan disiram air. Justru apinya kian besar. Cukup ditutup wajan atau panci yang berisi minyak tadi," terangnya.
Sementara itu, Ketua RT 1 Desa Segoro Tambak, Kecamatan Sedati, Hindun mengatakan, pelatihan tersebut sangat penting. "Bila terjadi kebakaran, tahu apa yang harus dilakukan," tuturnya.
Kasi Kesra Desa Segoro Tambak Isman Effendy mengatakan, pihaknya sudah mengimbau warga untuk tidak membakar rumput atau ladangnya. Putung rokok yang dibuang di ladang meningkatkan risiko kebakaran.
"Pelakunya langsung dibawa ke kantor. Kami tegur agar tidak mengulangi," tegasnya. (oby/c25/ai/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AirNav Indonesia Perpanjang Kerja Sama dengan KOHANUDNAS
Redaktur & Reporter : Natalia