Warga Binaan Lapas Pekalongan Ikut Pelatihan Membatik

Sabtu, 07 Oktober 2017 – 01:30 WIB
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) bekerja sama dengan Universitas Pekalongan membuka pelatihan batik Cap Jlamprang-Bukaten yang diikuti warga binaan pemasyarakatan (WBP), Kamis (5/10). Foto: Kemenkumham for JPNN

jpnn.com, PEKALONGAN - Suasana berbeda terlihat di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (5/10).

Sebanyak 20 warga binaan pemasyarakatan (WBP) terlihat membatik.

BACA JUGA: Tes CPNS Kemenkumham Sangat Transparan

Para WBP itu ternyata sedang mengikuti pelatihan membatik yang digelar pihak lapas.

Mereka mengembangkan keterampilan dengan membuat batik cap Jlamprang dan Bukaten di Bengkel Kerja Lapas Pekalongan

BACA JUGA: Pemerintah Beber Urgensi Penerbitan Perppu Ormas di DPR

“Mulai tahun ini, Lapas Pekalongan menjalin kerja sama dengan Universitas Pekalongan untuk memberi bekal keterampilan bagi warga binaan, utamanya mengangkat kearifan lokal batik Pekalongan,” tutur Kepala Lapas Pekalongan  M. Hilal saat membuka pelatihan.

Acara itu dihadiri para WBP, seluruh pejabat struktural Lapas Pekalongan, dan dosen Program Studi Fakultas Teknik Teknologi Batik Universitas Pekalongan Muhtadin.

BACA JUGA: Pemprov DKI Pinjamkan Lahan di Tangsel untuk Lapas Terbuka

Hilal menjelaskan, pelatihan digelar untuk memberi bekal keterampilan kepada WBP.

Menurut Hilal, semua warga binaan yang mengikuti pelatihan bisa membuat batik cap Jlamprang dan Buketan yang merupakan motif batik khas Pekalongan.

“Saya termotivasi ketika di awal tugas di Lapas Pekalongan produksi batiknya sangat minim. Padahal, di sini lumbungnya batik. Beberapa kali kami ikut pameran hasil kerajinan narapidana, batik produksi khas Pekalongan juga selalu ditanyakan. Dengan kondisi tersebut, saya merasa tertantang berbuat yang lebih untuk Pekalongan,” ujar Hilal.

Sebelumnya, Bengkel Kerja Lapas Pekalongan sudah memproduksi kemeja batik cap Jlamprang pada awal 2017 lalu.

Hasil karya para WBP juga sudah dipakai jajaran pegawai dan pejabat di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Hilal berjanji mengangkat kearifan lokal budaya setempat untuk dikombinasikan dengan program pembinaan narapidana di lapas maupun rutan.

“Ke depan kami juga akan memproduksi batik dengan ciri khas Bukaten tersendiri dengan mengangkat tema lingkungan di sekitar Lapas Pekalongan,” ujar Hilal. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Antisipasi Erupsi Gunung Agung, Rutan Bangli Gelar Simulasi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler