Warga Boleh Naik Panser Anoa TNI-AD

Sabtu, 13 Desember 2014 – 07:21 WIB
MANUNGGAL: Anak-anak dan pengunjung mengelilingi Monas dengan menggunakan tank milik TNI-AD. Foto: Ilham Dwi Wancoko/Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA–Suasana Monumen Nasional (Monas) Jumat (12/12) lebih meriah daripada biasanya. Ribuan warga mengerubungi sekitar 200 peralatan tempur.

Di antaranya, tank dan helikopter. Bahkan, pengunjung Monas boleh naik tank mengitari halaman monumen yang luas itu. Acara tersebut membuat pengunjung Monas sangat antusias.

BACA JUGA: Selamat Jalan Sang Guru Kalbu Een Sukaesih

Peralatan militer itu memang sengaja dipajang dan diperbolehkan dinaiki oleh warga. Sebab, TNI-AD sedang memamerkan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Pantauan Jawa Pos menyebutkan, pameran yang dibuka pukul 07.00 itu menyedot animo masyarakat. Monas penuh dengan pengunjung yang ingin melihat dan berfoto bersama berbagai peralatan tempur. Banyak anak kecil mengerubungi alutsista yang sebagian besar canggih itu.

BACA JUGA: JK: Tidak Mungkin Ada Koalisi Permanen

Yang cukup menarik, di setiap stan pameran alat tempur terdapat beberapa anggota TNI-AD yang dengan ramah menjelaskan fungi dan kegunaan alat tempur yang dilihat pengunjung. Pameran yang, rencananya, digelar tanggal 12 hingga 15 Desember itu semakin meriah saat pengunjung diperbolehkan menumpang panser Anoa keliling Monas.

Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen M. Munir menjelaskan, pameran alutsista itu diharapkan bisa membuat kedekatan TNI-AD dengan rakyat semakin solid. ’’Sebab, kedekatan dengan rakyat itu strategi utama dalam sebuah pertahanan,’’ jelasnya.

BACA JUGA: Jokowi Pantau Ambalat dari Helikopter

Alutsista yang paling baru dan tercanggih milik TNI-AD adalah tank MBT Leopard. Munir menjelaskan, tank MBT merupakan senjata yang sesuai dengan rencana minimum essentials force (MEF) 2024. ’’Tank ini berteknologi tinggi,’’ terangnya.

Sementara itu, penjaga tank MTB Leopard anggota satuan Yonkaf 1 Cijantung Praka Muctadin menjelaskan, tank tersebut buatan Jerman pada 2002. Saat didatangkan ke Indonesia pada 2014, mesin kendaraan tempur tersebut telah diperbarui. ’’Jadi, sangat mumpuni. Kelebihannya, tank ini bisa mengunci target saat menembak,’’ ujarnya.

Munir menambahkan, pameran itu menjadi salah satu bentuk pertanggungjawaban TNI-AD kepada rakyat. Masyarakat bisa mengetahui senjata yang dimiliki tentara. ’’Pembelian senjata ini dari uang rakyat, bisa menjadi bentuk pertanggungjawaban,’’ terangnya.

Sebagaimana diketahui, selain TNI-AD, sejumlah perusahaan nasional, antara lain PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT LEN, CV Maju Mapan, dan PT Sritex, mendukung industri militer. (idr/c4/end)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aspirasi Pemekaran Mengalir Lagi, Kemendagri Masih Godok PP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler