jpnn.com, LAMONGAN - Program Bantuan Pemerintah Non-Tunai (BPNT) berupa beras dan telur belakangan membuat banyak warga di Kecamatan Kembang Bahu, Lamongan, Jatim merasa kecewa.
Pasalnya, jumlah beras yang seharusnya terima warga tidak sama jumlahnya. Harusnya beras yang diterima kelas medium dan telur satu kilo gram per kepala keluarga.
BACA JUGA: Gerindra Curigai Kenaikan Bansos untuk Pemenangan Jokowi
Namun yang diterima warga hanya setengah kilogram saja. Merasa kecewa, warga akhirnya membuang beras dan telur tersebut di depan rumahnya.
Ini merupakan bentuk protes atas rasa kekecewaan warga. Bahkan ada juga warga yang membakar beras dan telurnya.
BACA JUGA: RAPBN 2019: Alokasi Bansos Naik Signifikan
Lilik, salah satu warga mengatakan, kebanyakan warga lebih memilih bantuan yang diterimakan berupa uang tunai.
"Karena jika diuangkan beras dan telur yang diterima hanya senilai Rp 80 ribu saja," kata Lilik.
BACA JUGA: Bamsoet Harapkan Bansos Andalan Jokowi Bisa Tepat Sasaran
Padahal dari program pemerintah, setiap warga jika diuang kan akan menerima senilai Rp 110 ribu.
Di Lamongan sendiri ada sekitar 14 ribu warga miskin penerima program bantuan pemerintah non tunai ini. (yos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jatah Raskin Ditambah jadi 20 Kilogram
Redaktur & Reporter : Natalia