Ibukota Australia Canberra dihuni sekitar 6 ribu warga Muslim. Sepanjang hari Minggu (26/7/2015) mereka menyelenggarakan acara halal bihalal lebaran di Exhibition Park.

Acara yang terbuka untuk umum ini juga dihadiri warga non-Muslim di kota itu.

BACA JUGA: Mantan Perawat yang Bantu ISIS Mulai Diadili di Melbourne

Menurut penyelenggaranya, halal bihalal sengaja ditunda beberapa hari untuk memberi kesempatan bagi lebih banyak warga untuk bisa hadir dan bersilaturahmi satu sama lain. 


Hibba Javed, Hanad Barkhadle dan Atha Elsayed pada halal bihalal di Exhibition Park Canberra. (Foto: ABC/Elise Pianegonda)

BACA JUGA: Saksi Jehova Australia Diselidiki Terkait Pelecehan Seksual Anak

 

Menurut Ketua Australian Muslim Voice Diana Abdel-Rahman, acara kumpul-kumpul silaturahmi ini dimaksudkan sebagai kesempatan untuk merayakan kemenangan setelah berpuasa sebulan lamanya.

BACA JUGA: Teliti Si Orang Utan Berulah di Kebun Binatang Perth

"Utamanya bagi anak-anak yang menjalani puasa untuk pertama kalinya. Ini merupakan perayaan berakhir puasa," jelas Diana Abdel-Rahman.

Meski demikian, acara ini juga dihadiri oleh kalangan warga Canberra lainnya.

"Sebagai warga Muslim di Australia kami merasakan perlunya terbuka kepada masyarakat luas," katanya.

"Kami merupakan bagian tak terpisahkan dari keragaman masyarakat Canberra, yang membuat kota ini menarik. Jadi kami ingin merayakannya bersama semua orang," kata Diana lagi.


Ketua Australian Muslim Voice Diana Abdel-Rahman. (Foto: ABC/Elise Pianegonda)

 

Salah seorang warga bernama Hibba Javed mengatakan perayaan ini menyenangkan mengingat beratnya tantangan berpuasa sebulan lamanya.

"Apalagi saya dengar ada warga Muslim di negara lain yang harus berpuasa 23 jam setiap harinya," katanya.

"Syukurnya kita di sini berpuasa hanya selama 12 jam sehari," ujar Javed.


Amadu Barrie (kanan) dan anak-anaknya pada halal bihalal di Exhibition Park Canberra. (Foto: ABC/Elise Pianegonda)

 

Warga lainnya Hanad Barkhadle mengatakan, makanan dan minuman yang disajikan dalam acara itu cukup memuaskan dan menjadi semacam imbalan setelah menahan lapar dan dahaga.

"Kami menikmati banyak makanan," katanya.

"Ini adalah salah satu hari terbaik bagi kami. Sama seperti perayaan Natal bagi saudara kami warga Kristiani," tambah Barkhadle.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Psikolog Prihatinkan Dampak Maraknya Video Ulasan Mainan Anak-anak di Internet

Berita Terkait