jpnn.com, AMBON - Warga Negeri Hila, Jazirah Leihitu, Maluku Tengah, sudah mulai menjalankan ibadah puasa pada Jumat (1/4).
Kamis malam (31/3), mereka telah menjalankan salat tarawih.
BACA JUGA: Jelang Ramadan, Kementan Sebut Ketersediaan Daging Sapi, Ayam, dan Telur di Jatim Aman
Sebelumnya, warga Negeri Wakal lebih awal lagi menjalankan ibadah puasa hari pertama pada Kamis (31/3).
Kepala Kanwil Kementerian Agama Maluku H Yamin menyampaikan sebagian masyarakat di Maluku memiliki tradisi secara turun temurun melakukan puasa Ramadan lebih dulu.
BACA JUGA: MUI Angkat Bicara Soal Kemungkinan Terjadi Perbedaan Awal Ramadan, Begini
“Mereka sudah turun temurun dan itu perhitungannya mereka sendiri," kata Yamin, Kamis.
Menurut Yamin, keyakinan warga yang menjalankan ibadah puasa lebih dahulu sebelum pemerintah menetapkan awal Ramadan melalui sidang isbat bukan berarti bertentangan dengan agama.
BACA JUGA: Kapan Puasa Dimulai? Kemenag Minta Masyarakat Tunggu Hasil Sidang Isbat
“Kalau di Maluku ini memang beberapa daerah perhitungannya awal jatuh 1 Ramadannya mereka sudah dahulu puasa. Siapa pun juga kita tidak bisa kembali kepada tatanan kehidupan pada umumnya, karena tidak semua juga melakukan itu,” terangnya.
Yamin berharap hal tersebut tidak perlu jadi pro dan kontra.
Namun yang terpenting adalah menjalankan ibadah puasa Ramadan, karena itu merupakan kewajiban seluruh umat muslim.
“Soal perbedaan itu kembalikan kepada masing-masing,” pungkasnya.
Sementara itu, berdasarkan keterangan resmi di laman Kementerian Agama, sidang penetapan awal Ramadan kali ini akan digelar pada hari ini Jumat (1/4).
Muhammadiyah telah menetapkan awal puasa tahun ini pada Sabtu (2/4).
Penetapan ini dimuat dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2022. (jpnn/antara)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi