jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Kemunculan seekor ular piton sepanjang lima meter di Jalan Pangeran Antasari, Kedamaian Kota Bandarlampung, bikin heboh warga setempat.
"Ular tadi muncul di selokan depan kantor PT Batavia Prosperindo Finance saat saya sedang bermain ponsel dan langsung merekamnya," kata Kanda salah seorang saksi yang melihat kejadian, di Bandarlampung, Kamis.
BACA JUGA: Paman Habisi Keponakan Lantaran Tak Terima Istrinya Diselingkuhi
Ia menceritakan, pada awalnya yang terlihat dari ular tersebut hanya kepalanya saja dan diperkirakan itu adalah ikan lele namun setelah selokan diperhatikan seksama ternyata yang muncul ular.
"Langsung saja saya teriak ular dan banyak warga lain menghampiri, tapi sekian banyak orang tidak ada yang berani memegangnya karena ketakutan," kata dia.
BACA JUGA: Bikin Malu Korps Bhayangkara, Lima Polisi Ini Dipecat dengan Tidak Hormat
Atas hal itu, ia dan warga langsung menghubungi BPBD Bandarlampung untuk meminta bantuan menangkap ular tersebut namun sayang ularnya telah lari masuk ke got saat petugas datang.
Sementara itu Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bandar Lampung Sutarno membenarkan kejadian tersebut bahwa pihaknya menerima laporan dari warga yang melihat ular sanca keluar dari selokan.
BACA JUGA: Tok, Deni Priyanto Divonis Hukuman Mati
"Tadi kami meminta personel unit Rescue BPBD ke lokasi, tetapi ularnya sudah tidak terdeteksi," kata dia.
Ia mengatakan bahwa selama satu minggu terakhir ini saat hujan turun di Bandarlampung pihaknya sudah beberapa kali menerima laporan dari warga yang melihat ular.
"Baru beberapa hari hujan kami sudah menangkap 4 ekor ular, di antaranya satu ular kobra dan tiga ular sanca," jelasnya.
BPBD Kota Bandarlampung memiliki tim penjinak ular yang dilengkapi berbagai macam alat untuk menangkap atau mengevakuasi ular seperti sarung tangan, sepatu dan alat penangkap ular.
"Saya berpesan kepada tim dan juga warga bila melihat atau menangkap ular jangan langsung dibunuh karena akan kami kembalikan ke habitatnya," jelasnya.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi