Warga Hong Kong Ancam Rush Bank Tiongkok

Rabu, 10 Juli 2019 – 22:57 WIB
Demonstrasi warga Hong Kong menentang RUU Ekstradisi ke Tiongkok. Foto: Kyodo News

jpnn.com, HONG KONG - Harga saham Bank of China turun. Sekitar 1 persen. Penurunan itu cukup untuk menunjukkan bahwa ancaman penduduk Hong Kong berdampak. Senin (8/7) dalam berbagai forum ramai dibicarakan rencana untuk menarik uang besar-besaran dari bank milik pemerintah Tiongkok tersebut. Usulan dari salah seorang demonstran itu mendapat banyak dukungan.

Bank of China adalah satu di antara tiga bank di Hong Kong yang memiliki lisensi untuk mengeluarkan uang kertas sendiri. Rencananya, penduduk Hong Kong menarik uang secara serentak pada Sabtu (13/7). Jika dana ditarik besar-besaran, bank bakal sulit mencairkan uang nasabah. Mereka mungkin harus menjual aset-aset. Likuiditas bank juga akan menurun.

BACA JUGA: Ketika Hong Kong Jadi Kota Demonstrasi

Ide itu muncul setelah warga berang atas sikap polisi pada Minggu (7/7). Massa bentrok dengan polisi yang mengakibatkan lima orang ditangkap. Versi polisi, demonstran diminta bubar, tetapi malah melakukan penyerangan. Beberapa jam sebelumnya, satu orang juga ditangkap karena tidak bisa menunjukkan identitas saat dihentikan polisi.

BACA JUGA: Ketika Hong Kong Jadi Kota Demonstrasi

BACA JUGA: Brian Leung

Cerita versi para demonstran berbeda. Mereka hendak pulang dari aksi damai di Distrik Tsim Sha Tsui. Di area Mong Kok, mereka bertemu dengan polisi yang sudah menghadang. Massa dilarang lewat.

Entah bagaimana, bentrokan tidak terhindarkan. Polisi menggunakan tongkatnya untuk menyerang demonstran. Dalam berbagai video amatir, tampak kebrutalan polisi yang berujung pada terlukanya beberapa pendemo.

BACA JUGA: Di Depan Presiden Tiongkok, Erdogan Malah Lembek soal Muslim Uighur

''Satu contoh lain dari penggunaan kekuatan berlebihan oleh polisi,'' cuit aktivis demokrasi Joshua Wong di akun Twitter-nya sebagaimana dikutip Agence France-Presse (AFP). Dia juga mengunggah foto beberapa demonstran yang terluka di bagian kepala hingga berdarah.

Massa tidak berencana untuk berhenti beraksi hingga tuntutan dipenuhi. Yaitu, RUU Ekstradisi dicabut sepenuhnya, Chief Executive Hong Kong Carrie Lam mundur, memberikan amnesti kepada seluruh demonstran yang ditangkap, dan menyelidiki tindakan brutal polisi. (sha/c14/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inggris Bela Warga Hong Kong, Tiongkok Umbar Ancaman


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler