Warga Jakarta Tukar Sampah dengan Kopi hingga Makanan, Begini Caranya

Sabtu, 23 April 2022 – 06:45 WIB
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Asep Kuswanto mengatakan digitalisasi pengelolaan sampah bisa menggunakan aplikasi bernama Kaktus. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan digitalisasi pengelolaan sampah sebagai upaya untuk melacak pengangkutan sampah secara realtime.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan digitalisasi pengelolaan sampah merupakan inovasi dan terobosan sekaligus menyediakan wadah kolaborasi untuk warga dan pemerintah.

BACA JUGA: Banyak Rumah Reyot, Penuh Sampah, Tergenang Air, Menko Muhadjir Sentil Edy & Bobby

“Bagaimana kita semua dapat mengolah sampah dengan berbasis teknologi digital secara lebih sistematis sekaligus menyediakan wadah kolaborasi semua stakeholder,” ujar Anies dalam keterangannya, Jumat (22/4).

Menurut dia, hadirnya teknologi digital dalam pengelolaan sampah memberikan pesan kepada semua bahwa sampah adalah tanggung jawab bersama.

BACA JUGA: Usaha Petrokimia Gresik Ajak Warga Kelola Sampah Plastik

“Dengan harapan seluruh warga Jakarta akan memiliki kesadaran, paradigma baru, kepedulian, dan juga berkolaborasi untuk pengelolaan sampah yang lebih baik,” kata dia.

Di sisi lain, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Asep Kuswanto mengatakan digitalisasi pengelolaan sampah bisa menggunakan aplikasi bernama Kaktus.

BACA JUGA: Ibu Kandung Tega Membuang Mayat Bayinya di Tempat Sampah 

Masyarakat diminta melakukan pemilahan sampah organik dan non-organik dari rumah masing-masing.

Melalui aplikasi Kaktus, masyarakat bisa memanggil petugas untuk menjemput sampah yang telah dipilah.

"Nah setelah dijemput sampahnya, mereka akan mendapatkan satu poin reward," tutur Asep.

Setelah mendapatkan poin di aplikasi tersebut, masyarakat bisa menukarkannya ke gerai atau toko tertentu. Poin bisa ditukar dengan berbagai barang termasuk makanan hingga kopi.

"Poin reward itu bisa ditukarkan baik itu misalnya kita kerja sama dengan pelaku restoran atau kafe, jadi satu kopi misalnya bisa ditukarkan dengan sekian poin,” jelasnya.

Saat ini Dinas LH DKI Jakarta sudah bekerjasama dengan sekirat 2.500 gerai untuk bisa menukarkan poin tersebut. (mcr4/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler