Warga Keluhkan Razia Mobil Malaysia

Sabtu, 19 Oktober 2013 – 02:40 WIB

jpnn.com - PONTIANAK - Masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah perbatasan seperti Ketungau Hulu, Ketungau Tengah, Serakai, Senaning, Kalbar termasuk Badau mengeluhkan adanya razia kendaraan roda empat asal Malaysia yang dilakukan aparat Polda Kalbar.

"Mereka protes karena banyak kendaraan-kendaraan asal Malaysia yang dipergunakan masyarakat Indonesia untuk mengangkut barang-barang kebutuhan hidup termasuk pertanian. Adanya razia menyebabkan masyarakat perbatasan kini tidak bisa beraktivitas kembali mengangkut atau membawa hasil alam keluar," ungkap Inosensius anggota DPRD Kalbar, Jumat (18/10) di Pontianak.

BACA JUGA: 330 Ribu Belum Rekam e-KTP

Menurut dia warga perbatasan pada dasarnya setuju dilakukan penertiban. Akan tetapi mereka diminta diberikan waktu dan disosialisasikan terlebih dahulu. Alasannya, kendaraan asal Malaysia selama ini mendukung kegiatan perekonomioan warga di daerah perbatasan.

Dia menambahkan, warga tidak bisa mengandalkan kendaraan lokal untuk melakukan kegiatan ekonomi. Alasannya jalan dan jembatan di wilayah perbatasan ternyata tidak memadai. Masyarakat pernah melakukan ujicoba selama bertahun-tahun. "Dua sampai tiga bulan dipakai kendaraan lokal sudah hancur. Makanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, warga selama ini mengandalkan kendaraan asal Malaysia," ujarnya.

BACA JUGA: Gunakan Parang, Dua Fakultas di Untad Saling Serang

Keluhan masyarakat perbatasan dianggapnya wajar. Persoalannya kendaraan-kendaraan roda empat tersebut bukannya  dimiliki pengusaha besar tetapi warga kampung yang mengangkut hasil karet dan pertanian ke pingir sungai di wilayah Ketungau. Dengan adanya penertiban dan razia dikhawatirkan perekonomian warga tidak bisa bergerak seperti biasa.

Ino sapaan karibnya menambahkan selama ini angkutan sembako dan hasil bumi lainnya mengandalkan kendaraan asal Malaysia. Warga seharusnya diberi "ruang" untuk bisa menggunakan kendaraan asal Malaysia  mengangkut hasil alam wilayah perbatasan saja. "Kalau dibawa keluar kampung silahkan saja ditangkap," tutur dia. (den/mas)

BACA JUGA: Dapat Tambahan Kuota 100 Kursi CPNS

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demo di KPK, Kader HMI Minta Pengusaha Mutiara Diproses


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler