Warga Ketakutan Budidaya Ikan di Waduk Jatiluhur

Senin, 02 Maret 2015 – 02:45 WIB

jpnn.com - PURWAKARTA - Sejak ditertibkan tim gabungan, hasil ikan air tawar di Waduk Jatiluhur menurun drastis hingga 50 persen. Penurunan hasil ikan salah satunya disebabkan petani yang takut menebar ikan. Bahkan tak sedikit petani belum memastikan untuk melanjutkan usaha di bidang budi daya air tawar tersebut.

Aceng (45), petani ikan asal Desa Ciririp Kecamatan Sukatani misalnya. Dia mengaku waswas atau takut ketika kolamnya disebar ikan tiba tiba dibongkar oleh petugas.

BACA JUGA: Usai Beli Sate, Dua Warga Tersambar Petir

"Kami takut mau tanam ikan, soalnya KJA (kolam jaring apung) kami memang tak berizin. Padahal kami adalah warga asli Jatiluhur, dan kami adalah korban ketika danau ini dibangun, dimana rumah kami dulu kini berada jauh didalam danau," ujarnya.

Aceng dan beberapa petani ikan lainnya menuturkan, sebagai warga asli Jatiluhur, dan sebagai korban pembangunan danau, berharap, pemerintah lebih memperhatikan kondisi warga.

BACA JUGA: PLTU Kariangau Batal Dioperasikan Mei Nanti

Ditemui di tempat yang sama, salah seorang pengepul ikan, H Mahdum (43) asal Kampung Warung Kandang Kecamatan Sukasari, menuturkan, sejak dilakukan penertiban KJA, penghasilan penjualan ikannya turun drastic hingga 70 persen. Bahkan Mahdum terpaksa mengistirahatkan pegawainya hingga 50 persen.

"Biasanya, sebelum ada penertiban, kami bisa menjual ikan miniman 20 ton per hari. Saat ini untuk jual 5 ton saja sulit," bebernya.

BACA JUGA: Kapal Barang Tenggelam di Pinggir Dermaga Mang Eyek

Mahdum mengaku, penurunan produksi KJA menyulitkan usahanya sebagai pengepul dan penjual ikan. Pasalnya, untuk menjalankan usahanya tersebut, ia menggunakan modal pinjaman bank.

"Kalau sudah begini, jangankan mempertahankan pegawai, rumah gak disita bank saja sudah bagus," lanjutnya.

Mahdum dan petani lain berharap agar pemerintah bisa mencarikan solusi modal atau peluang kerja lainnya.

"Kalau nanti memang disisakan KJA yang bakal tetap ada, kami harap warga asli sekitar yang sebagai korban pembangunan danau mendapatkan lokasi KJA," tutupnya.(din/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspada! Begal Motor Intai Warga Balikpapan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler