Warga di kota Melbourne yang sekarang mengalami 'lockdown' selama enam minggu telah disarankan untuk mengenakan masker bila keluar rumah. Melbourne mencatat 288 kasus baru penularan virus corona dalam 24 jam terakhir Warga Melbourne disarankan untuk mengenakan masker jika tak bisa menjaga jarak Pembatasan penerbangan internasional warga Australia kembali dikurangi menjadi setengahnya

 

BACA JUGA: Irwan Demokrat: Kasus Covid-19 Naik Dua Kali Lipat Gegara Blunder Pemerintah

Dalam waktu 24 jam terakhir kasus penularan virus corona mencapai 288 kasus, menjadi kasus penularan tertinggi yang bahkan pernah dicatat di Australia.

Angka tertinggi sebelumnya yang pernah tercatat adalah di New South Wales pada bulan Maret dengan jumlah 212 kasus.

BACA JUGA: Dr Fauci: Politik Partisan Mempersulit Penanganan COVID-19

Premier Daniel Andrews, kepala pemerintahan negara bagian Victoria mengatakan sudah ada 37.588 orang yang menjalani tes virus corona kemarin.

"Ini adalah angka pengetesan tertinggi dalam sehari yang sudah dilakukan, dan jauh melebihi sebelumnya," katanya.

BACA JUGA: Misteri Klaster COVID-19 Al-Taqwa di Melbourne

Dalam pengumuman hari ini, ia mengatakan warga khususnya yang tinggal di kawasan Metropolitan Melbourne dan Mitchell Shire harus mengenakan masker ketika meninggalkan rumah.

"Ini permintaan kami kepada anda, tapi ini bukan keharusan," katanya. Kabar warga Indonesia di Victoria
Ada banyak warga Indonesia yang tinggal di kawasan 'hostpot' penularan virus corona di Australia.

 

"Kami hanya minta, jika anda bisa, untuk kenakan masker bila tidak bisa menjaga jarak satu sama lain."

Ia juga mengatakan mereka yang pergi belanja, naik taksi, atau menggunakan transportasi umum lainnya, termasuk pergi bekerja, untuk memakai masker.

Pemerintah Victoria telah mengumumkan akan membuat dan mendistribusikan dua juta masker sekali pakai, namun selagi menunggu warga bisa memakai masker buatan sendiri atau scarf.

"Anda mungkin tidak bisa melakukan social distancing, dan karena itu masker buatan sendiri akan bermanfaat bagi anda, bagi keluarga anda, tempat anda tinggal, komunitas di sekeliling anda, dan bagi kita semua," katanya lagi. Jumlah penularan akan memburuk

Dalam jumpa pers hari Jumat, Premier Daniel mengatakan tidak ada jaminan bahwa 'lockdown' akan berakhir dalam masa enam minggu.

Karenanya tidak menutup kemungkinan 'lockdown' akan diperpanjang atau diperluas dari wilayah saat ini, bila diperlukan. Photo: Metropolitan Melbourne and the Mitchell Shire will be subject to stage-three lockdown restrictions from July 9. (ABC News: Jarrod Fankhauser)

 

Kepala Bidang Medis Victoria, Professor Brett Sutton mengatakan jumlah penularan hari ini memang "menakutkan", namun sebenarnya menunjukkan apa yang terjadi sepekan lalu.

Ia memperkirakan angka penularan akan menurun, jika warga tidak banyak keluar rumah.

"Dampak dari lockdown baru akan terlihat dalam satu atau dua pekan ke depan," katanya.

Menurut pengamatannya kasus baru tersebar di banyak kawasan pemukiman, namun dalam beberapa hari terakhir penularan baru terjadi di kawasan Roxburgh Park, Craigieburn dan Truganina.

Berkenaan dengan murid-murid sekolah yang sebagian akan kembali ke kelas minggu depan, Profesor Sutton mengatakan anak-anak dan guru tidak perlu mengenakan masker ketika berada di sekolah, meski boleh memakainya.

Total kasus penularan virus corona di Victoria adalah 1.172 dengan 47 orang dirawat di rumah sakit. Pembatasan kedatangan internasional Photo: Jumlah mereka yang pulang ke Australia akan dikurangi menjadi 4 ribu orang selama sepekan. (ABC News: Benjamin Gubana)

 

Sementara itu, jumlah warga negara Australia dan 'permanent resident' (PR) yang akan kembali ke Australia akan dikurangi per pekannya.

Hari ini (10/07), Kabinet nasional memutuskan jumlah mereka yang bisa mendarat di Australia per pekan hanya sekitar 4 ribu orang, turun 50 persen dari sebelumnya.

Seluruh negara bagian di Australia sudah menyampaikan keberatan harus mengurusi kedatangan internasional karena kemudian harus menjalani karantina di hotel selama dua minggu.

"Kita setuju hari ini untuk mengurangi jumlah kedatangan internasional ke Australia, di berbagai pintu kedatangan yang menerima kepulangan warga negara Australia dan permanent resident," kata PM Scott Morrison setelah rapat Kabinet Nasional.

Angka dari pemerintah Federal Australia mengatakan dalam sebulan terakhir ada 28 ribu orang asal luar negeri yang masuk ke Australia, sebagian besar menjalani karantina di New South Wales.

"Akses untuk kembali ke Australia tetap ada, namun jumlah orang yang bisa pulang dengan pesawat akan lebih sedikit," katanya.

"Keputusan untuk mengurangi jumlah yang pulang saat ini dilakukan agar kita fokus pada sumber daya untuk melakukan testing dan pelacakan."

Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di Australia hanya di ABC Indonesia

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Doni Monardo: Mengendalikan Penyebaran COVID-19 di Secapa Tidak Sulit

Berita Terkait