Walau kasus COVID-19 terus menurun di Australia, larangan keluar negeri telah diperpanjang hingga 17 September bagi warga negara dan mereka yang berstatus penduduk tetap, atau Permanent Resident (PR). Pembatasan perjalanan ke luar negeri dari Australia diperpanjang sampai 17 September Di Queensland, mulai Selasa pemakaman boleh dihadiri oleh 100 orang Di Victoria orang kedua yang hadir di unjuk rasa 'Black Lives Matter' positif COVID-19
BACA JUGA: Hari Ini Pasien Sembuh Corona di Kalsel Bertambah 20 Orang
Tapi mereka masih bisa bepergian ke luar negeri, jika nantinya Australia memiliki perjanjian khusus, seperti yang sekarang sedang dirundingkan bersama Selandia Baru dengan sebutan 'Trans Tasmania buble'.
Bulan Maret lalu, Pemerintah Australia mengeluarkan keputusan melarang warganya bepergian dan larangan itu akan berakhir hari Rabu besok (17/6/2020).
BACA JUGA: Ganjar Minta Tiga Kepala Daerah Ini Tingkatkan Penanganan Covid-19
Namun beberapa media lokal di Australia mengatakan Departemen Kesehatan sudah dengan 'diam-diam' memperpanjang larangan tersebut sampai tanggal 17 September. Tiga tahapan pelonggaran di Australia
Pelonggaran aturan pembatasan pergerakan aktivitas di Australia akan dilakukan secara bertahap.
BACA JUGA: Respons Gugus Tugas Soal Pengaturan Jam Kerja di Hari Pertama
Walau saat ini tidak banyak negara yang membuka diri untuk kedatangan turis, larangan tersebut harus diperpanjang karena urusan asuransi.
Departemen Kesehatan mengatakan perpanjangan dilakukan untuk memastikan pemerintah Australia memiliki sejumlah kekuatan untuk mengatasi pandemi yang masih berlangsung.
"Pembatasan perjalanan bagi warga negara dan permanent resident masih berlaku selama masa darurat ini," demikian laporan Daily Mail Australia.
Dengan pembatasan tersebut, warga yang sebelumnya sudah membeli tiket atau membeli paket liburan di luar negeri bisa mendapat ganti rugi dari pihak asuransi, karena larangan bepergian resmi dikeluarkan oleh pemerintah Australia.
Belum ada kejelasan apakah larangan itu nantinya akan dicabut pada tanggal 17 September. Peserta unjuk rasa kedua tertular corona Photo: Peserta unjuk rasa kedua di Melbourne yang hadir di Black Lives Matter positif terkena COVID-19. (ABC News: Simon Tucci)
Dalam perkembangan lain, orang kedua yang mengikuti unjuk rasa 'Black Lives Matter' di Melbourne pekan lalu telah dinyatakan positif terkena COVID-19.
Dia adalah seorang perempuan yang hadir dalam unjuk rasa 6 Juni lalu dan merupakan satu dari 12 kasus baru di negara bagian Victoria dalam 24 jam terakhir.
Kasus baru ini membuat total yang positif di Victoria berjumlah 1.732 orang.
Kepala Bidang Medis Victoria, Profesor Brett Sutton mengatakan peserta unjuk rasa tersebut mengenakan alat perlindungan diri (APD) ketika hadir di unjuk rasa dan kecil kemungkinan ia menularkan kepada orang lain.
Profesor Suton mengatakan kasus kedua ini tidak memiliki hubungan dengan kasus pertama yang sudah dinyatakan positif tertular virus corona minggu lalu.
Dalam kasus baru lainnya, Profesor Sutton mengatakan terdapat tujuh kasus berhubungan dengan sebuah keluarga di Coburg, sehingga klaster tersebut kini berjumlah 11 orang.
Klaster ini tersebar di tiga lokasi, yakni Coburg, Pakenham dan Broadmeadows.
"Ada sejumlah anak-anak yang ada di rumah di tiga lokasi tersebut dan karenanya ada dua sekolah yang ditutup hari Senin," kata Profesor Sutton.
Dua sekolah yang ditutup untuk dibersihkan tersebut adalah Sekolah Dasar St Dominic's di Broadmeadows dan Sekolah Dasar Pakenham Springs. Pemakaman di Queensland boleh dihadiri 100 orang Photo: Sekarang pemakaman di negara bagian Queensland boleh dihadiri oleh 100 orang. (Supplied: Mayron-Oliveira via Unsplash)
Di negara bagian Queensland, mulai hari Selasa (16/6/2020), upacara pemakaman boleh dihadiri sampai 100 orang dan pemerintah setempat terus melonggarkan pembatasan yang dibuat sebelumnya.
Pengumuman tersebut disampaikan di saat kepala negara bagian Queensland, Premier Annastacia Palaszczuk menegaskan tidak adanya kasus baru di Queensland selama 24 jam terakhir.
Dalam aturan soal pemakaman, keluarga yang berduka harus mencatat informasi semua yang hadir dan harus disimpan sedikitnya selama 8 minggu, guna melacak keberadaan mereka bila diperlukan.
Menteri Kesehatan Queensland, Steven Miles mengatakan keputusan mengizinkan 100 orang itu dilakukan karena desakan publik.
"Kami menerima ratusan cerita dari keluarga yang menginginkan lebih banyak yang hadir untuk mengenang yang meninggal," kata Miles. Kami menjawab pertanyaan seputar virus corona: Apakah Australia siap dengan gelombang kedua virus corona? Apa penjelasan di balik angka kematian di Indonesia? Siapa pasien pertama COVID-19 yang mengubah kehidupan dunia?
Sementara itu soal kapan negara bagian Queensland akan dibuka untuk warga dari negara bagian lain masih belum jelas.
Sebelumnya Queensland mengatakan pembatasan akan dicabut tanggal 10 Juli, namun Premier Palaszczuk mengatakan akan mulai dilonggarkan 1 Juli.
Dalam keterangan pers hari Jumat setelah rapat kabinet nasional, PM Scott Morrison mengatakan pembatasan di Queensland akan dicabut tanggal 10 Juli. Photo: Beberapa negara bagian di Australia masih menerapkan pembatasan perjalanan warga dari negara bagian lain. (ABC News: Mitchell Abram)
Saat ini negara bagian yang sama sekali tidak menerapkan pembatasan adalah Victoria dengan ibukota Melbourne, New South Wales dimana Sydney berada, dan Kawasan Ibukota Australia (ACT) yang meliputi ibukota Canberra.
Negara bagian Australia Barat belum memberikan keterangan apapun mengenai kapan pembatasan mereka akan dibuka.
Australia Selatan dengan ibukota Adelaide sudah mengumumkan akan membuka perbatasan 20 Juli dan Tasmania mengatakan akan mengkaji kebijakan soal perbatasan di bulan Juli.
Di Kawasan Australia Utara (NT), pemerintah setempat mengatakan akan memberi waktu 30 hari mengenai kapan perbatasan akan dibuka kembali.
"Kalau saya membuat keputusan pekan ini mengenai perbatasan, maka pembukaannya akan hampir sama dengan Australia Selatan (yaitu 20 Juli)," kata kepala negara bagian NT, Premier Michael Gunner.
Ikuti perkembangan terkini soal pandemi virus corona di Australia hanya di ABC Indonesia
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Nadiem: Utamakan Keselamatan Siswa, Ortu, dan Guru