JAKARTA -- Jika belum lama ini ramai diisukan ada wilayah RI di perbatasan Camar Bulan yang dicaplok Malaysia, yang terjadi ternyata malah sebaliknyaBerdasarkan hasil investigasi di lapangan oleh tim Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), justru wilayah Malaysia yang "dicaplok" oleh warga RI di perbatasan di Camar Bulan.
Kapuspen Kemendagri, Reydonnyzar Moenek menjelaskan, temuan tersebut merupakan hasil pengecekan lapangan oleh tim BNPP yang dilakukan 13 hingga 15 Oktober 2011
BACA JUGA: Djan Faridz Lanjutkan Program Suharso
Tim datang untuk mengecek isu yang berkembang bahwa ada warga desa Temajuk yang menggarap lahan yang masuk wilayah Malaysia."Dan ternyata, berdasarkan hasil pengecekan, terdapat hampir 140 orang peladang warga desa Temajuk yang menggarap lahan kurang lebih 160 hektar di wilayah Malaysia
Bahkan, kata Donny, salah satu peladang, yang bernama Nurmali, membangun satu unit rumah di wilayah Malaysia itu
BACA JUGA: Merasa Dikriminalisasi, Panda Nababan Ajukan Kasasi
Tim BNPP disertai tim dari Bakorsurtanal dan staf Kantor Topografi Daerah Militer Tanjungpura.Empat isu lain yang dicek, yakni pertama, isu abrasi pantai Camar Bulan
BACA JUGA: Merasa Dikriminalisasi, Panda Nababan Ajukan Kasasi
Setelah dicek berdasarkan titik koordinat, pada bekas pilar masih sesuai dengan titik koordinat hasil kesepakatan RI-Malaysia berdasar MoU 1978"Jadi tidak benar ada pencaplokan," ujar Donny.Kedua, isu pergeseran suar yang ada di titik A4 ternyata tak terjadi pergeseranSuar Indonesia yang dibangun Belanda 1908 dan suar yang dibangun RI 2007, masih sangat bagus dan berfungsi, dengan dijaga lima petugas Direktorat Navigasi KemenhubSedang Malaysia sudah membangun dua suar
Ketiga, tidak ada pergeseran pilar A104Keempat, isu abrasi Camar Bulan yang dikhawatirkan terjadi pengikisan daratan hingga pilar A104Setelah dicek, ternyata ombak tak begitu besar dan pantai landai, sehingga tak akan sampai terjadi abrasi(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jero Pasrah Dinilai Tidak Mumpuni
Redaktur : Tim Redaksi