Warga Pusing Ternak Sapi Sering Hilang, Pelakunya Ternyata Harimau

Senin, 02 Desember 2019 – 14:25 WIB
Kepolisian Sektor Batang Toru bersama Danramil 01 Batangtoru Kapten CZI Pahlawan Nasution, Rabu (27/11) siang tiba ke Dusun Sipincur Desa Perkebunan Hapesong. Foto: ANTARA/HO

jpnn.com, BATANGTORU - Warga Dusun Sipincur, Desa Perkebunan Hapesong, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, mendadak heboh lantaran lima ekor sapi warga setempat hilang. Ternak warga tersebut hilang diduga karena disantap Harimau.

Kapolsek Batang Toru AKP Daulat MZ Harahap yang dihubungi ANTARA, Rabu (27/11) malam, membenarkan peristiwa sapi ternak masyarakat yang hilang, mati atau sekarat diduga akibat serangan harimau.

BACA JUGA: Berita Duka, Fenny Meninggal Dunia, Kepalanya Tertimpa Batu Besar

Pada Selasa (26/11) diterima laporan masyarakat ada bangkai seekor sapi atau lembu milik Sudir, warga Perkebunan Hapesong yang kondisinya mulai membusuk dan diperkirakan sudah mati sejak empat hari sebelumnya.

Kecurigaan warga bertambah setelah pada Rabu (27/11) sebanyak empat ekor sapi ditemukan lagi dalam kondisi mati, sementara dua ekor lainnya terluka hebat semacam dicabik-cabik.

BACA JUGA: Tiga Warga Cibadak Sukabumi Ditemukan Tewas di dalam Sumur

Dugaan sementara bahwa hewan ternak itu menjadi korban serangan harimau makin menguat mengingat di berapa titik di mana sapi-sapi itu tergeletak ditemukan jejak mirip tapak harimau.

"Satu ekor sapi lainnya sampai saat ini belum berhasil ditemukan, sedangkan satu dari dua ekor anak sapi yang kondisinya dalam keadaan sekarat sudah disembelih warga," kata Daulat.

BACA JUGA: Kapolda Sumut Sebut Hakim PN Medan Dibunuh, Pelakunya Ternyata

Pascaperistiwa itu pihak Kepolisian Sektor Batang Toru bersama Danramil 01 Batangtoru Kapten CZI Pahlawan Nasution pada Rabu siang sudah tiba di Dusun Sipincur Desa Perkebunan Hapesong.

"Dari laporan masyarakat, keempat sapi ternak yang diduga menjadi korban keganasan harimau tersebut milik warga bernama Supadi warga Dusun Sipincur," ujarnya.

Tim BKSDA Kabupaten Tapanuli Selatan, kata Daulat, juga sudah turun langsung memantau lokasi yang rencananya akan dipasang video trap untuk memantau keberadaan raja hutan tersebut.

BACA JUGA: Hakim PN Medan Jamaludin Dibunuh Terkait Kasus?

"Pihak Kepolisian dan BKSDA sudah mengimbau masyarakat dan karyawan PTPN III Kebun Hapesong untuk tiga hari ke depan agar waspada dan tidak melintasi lokasi matinya lembu tersebut," kata Daulat. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler