jpnn.com - JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan warga Riau bisa saja berlebaran di tengah kabut asap jika pemerintah daerah dan masyarakat tidak pro aktif mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di sana.
Hal ini dikatakan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjawab JPNN Jakarta, Senin (21/7). Dia menilai peningkatan jumlah hotspot yang identik dengan titik api di wilayah Riau menandakan pemerintah daerah lemah mengatasi potensi kebakaran dimusim kemarau ini.
BACA JUGA: Kini Layani Pagaralam-Palembang 4 Kali Seminggu
"Pertanyaannya mengapa hanya di Riau, daerah lain kok bisa dikendalikan? Semua pihak harus siaga, yang menemukan pembakaran segera lapor dan tangkap bersama-sama. Jadi bukan hanya diam. Kalau gak lebaran kena asap semua," katanya.
Dia menyebutkan di wilayah lain di Indonesia yang memiliki karakteristik lahan gambut hampir sama dengan Riau, aktivitas karhutla bisa diatasi, seperti Kalimantan.
BACA JUGA: PGRI Dorong Guru Tidak Tetap Diberi THR
Dia juga menyayangkan karena Riau pernah dilanda karhurla yang berdampak ke Singapura dan Malaysia pada Maret 2013, kemudian pada Februari-April 2014. Namun rentetan kejadian itu belum membuat pemerintah dan masyarakat Riau tangguh menghadapi potensi karhutla.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Pemudik Motor Kecelakaan, Ditanggung Gratis di 7 RS Ini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diprediksi H-3, Kendaraan Mudik Lewat Tol Cikampek Naik 87,68 Persen
Redaktur : Tim Redaksi