jpnn.com, BUTON - Bentrokan massal antarwarga Desa Gunung Jaya dengan massa dari Desa Sampuabalo, Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) terjadi Rabu (5/6). Akibatnya, 2 orang tewas dan 87 rumah hangus.
Kapolda Sultra Brigjen Pol Iriyanto mengatakan, bentrokan itu dipicu konvoi kendaraan pemuda Desa Sampuabalo. Saat melintas di Desa Gunung Jaya, rombongan tersebut menggeber gas motor berkali-kali.
BACA JUGA: Ramos Horta Soares Meninggal Dunia
Suara bising knalpot mengganggu warga setempat. Warga lantas menegur rombongan tersebut. Namun, teguran itu membuat para pemuda tersebut tersinggung.
”Ada warga yang mengeluarkan kata-kata tidak menyenangkan,” kata Iriyanto saat ditemui di lokasi bentrokan, Kamis (6/6).
BACA JUGA: TEGANG! Saling Serang Pakai Pedang, Belasan Buruh Asal Sumba Ditangkap
BACA JUGA: Leher Ahmadi Asri Luka Menganga, Bersimbah Darah
Iriyanto menuturkan, pasca kejadian tersebut, warga Sampuabalo yang tidak terima kembali lagi ke Desa Gunung Jaya. Mereka menyerbu desa itu dengan berbagai senjata sekitar pukul 15.00 Wita. Karena diserang, warga Desa Gunung Jaya melawan. Terjadi aksi saling lempar batu.
BACA JUGA: Bentrok di Hari Pencoblosan, Dua Politikus India Tewas
”Karena warga Gunung Jaya sedikit, mereka (warga Gunung Jaya, Red) lari meninggalkan kampung. Nah, warga Sampuabalo akhirnya membakar rumah-rumah,” ungkap dia seperti diberitakan Kendari Pos (Jawa Pos Group).
Iriyanto mengimbau masyarakat Desa Gunung Jaya menahan diri dan tidak melakukan serangan balasan. Dia meminta semua pihak memberikan kepercayaan kepada TNI dan Polri untuk mengusut kasus tersebut.
Rangger, warga Gunung Jaya, mengatakan, empat orang terluka gara-gara terkena panah, pisau, parang, dan batu. ”Sekarang empat orang dilarikan ke Puskesmas Siotapina. Korban yang parah sudah dirujuk di RSUD Buton,” terang dia.
Berdasar data yang dihimpun Kendari Pos di Puskesmas Siotapina, bentrokan tersebut mengakibatkan 12 korban luka. Dua di antara mereka meninggal karena sabetan parang. Rangger berharap polisi segera menangkap para penyerang dan pembakar tersebut.
Insiden itu membuat Bupati Buton La Bakry turun tangan. ”Data terbaru, 87 rumah dilalap api. Warga Gunung Jaya telah mengungsi ke desa terdekat seperti Desa Laburunci dan Kombeli, Kecamatan Pasarwajo,” terang La Bakry di depan kantor Desa Laburunci.
Dia memaparkan, hingga Kamis warga terus berdatangan ke pengungsian. Total warga Gunung Jaya yang mengungsi ke Desa Laburunci sudah mencapai 385 jiwa. Sementara itu, yang boyongan ke Desa Kombeli sebanyak 231 orang.
BACA JUGA: Ramos Horta Soares Meninggal Dunia
”Sehingga secara keseluruhan 616 jiwa,” katanya. Orang nomor satu di Buton itu mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menahan diri dan tidak terprovokasi.
Kepala Bidang Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt mengatakan, situasi di Desa Gunung Jaya sudah kondusif. ”Aparat sudah diturunkan ke sana,” jelas dia. (imn/mel/c11/oni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gegara Fan Saling Ejek, Pertandingan Sepak Bola Tarkam Ricuh
Redaktur & Reporter : Soetomo