jpnn.com, RIYADH - Masjid di Arab Saudi kembali dibuka pertama kalinya untuk jamaah, Minggu (31/5), setelah lebih dari dua bulan mematuhi aturan pembatasan guna menekan laju penularan virus corona.
"Senang rasanya menikmati kasih sayang Tuhan dan sekali lagi kami dapat memanggil jamaah beribadah ke masjid daripada di rumah," kata seorang muazin Masjid Al Rajhi, Abdulmajeed Al Mohaisen. Masjid itu merupakan salah satu yang terbesar di Riyadh, ibu kota Arab Saudi.
BACA JUGA: Pengumuman dari Arab Saudi soal 2 Tahap Normalisasi di Mekah
Jamaah kembali mendatangi masjid untuk shalat subuh dengan mematuhi aturan kesehatan ketat seperti memakai masker, membawa sajadah sendiri, menghindari jabat tangan, dan menjaga jarak setidaknya sampai dua meter dari orang lain.
Orang lanjut usia, anak-anak berusia di bawah 15 tahun, dan mereka dengan penyakit parah tidak diizinkan shalat di masjid. Jamaah juga diwajibkan berwudu dari rumah.
BACA JUGA: Arab Saudi Buka Masjid Akhir Bulan Ini, Bagaimana Nasib Ibadah Haji?
"Mata saya berkaca-kaca saat kembali menginjakkan kaki di masjid dan saya mendengar azan. Terima kasih Tuhan atas berkah ini, kami dapat kembali beribadah di masjid," kata seorang warga Suriah yang tinggal di Riyadh, Maamoun Bashir.
Otoritas di Arab Saudi pada awal bulan ini mengatakan aturan pembatasan akan dicabut dalam tiga tahap sampai berakhir seluruhnya pada 21 Juni. Namun, kebijakan itu tidak berlaku di kota suci Mekkah.
BACA JUGA: Tolong, Ada 30 Pekerja Migran Indonesia Merana di Arab Saudi
Ibadah haji dan umrah, yang menarik kunjungan jutaan umat Islam dari seluruh dunia, juga masih diberhentikan.
Arab Saudi, negara dengan 30 juta penduduk, mencatat lebih dari 83.000 orang positif tertular COVID-19 dan 480 di antaranya meninggal akibat penyakit itu.
Korban jiwa akibat COVID-19 di Arab Saudi jadi yang tertinggi apabila dibandingkan dengan negara teluk lainnya. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil