Warga Semakin Patuh Protokol Kesehatan, Sumbawa Bebas Zona Merah Kasus COVID-19

Senin, 03 Agustus 2020 – 21:31 WIB
Kapolres Sumbawa AKBP Widy Saputra meninjau program Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru. Bidang Humas Polda NTB

jpnn.com, SUMBAWA - Warga Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin patuh dengan protokol kesehatan COVID-19. Sampai sejauh ini, masih tercatat nihil zona merah kasus COVID-19.

Program Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru yang diinisiasi Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal membuat hal itu terwujud.

BACA JUGA: Dua Pemuda Pakai Seragam Polri, Video Call dengan Wanita Tanpa Busana, Oh Ternyata

"Zona merah sampai saat ini belum ada. Yang ada hanya kuning dan orange sisanya hijau. Tidak ada zona merah," ujar Kabid Humas Polda NTB Kombes Artanto dalam keterangan yang diterima, Senin (3/7).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, jelas Artanto, hanya 7 dari 24 kecamatan di Kabupaten Sumbawa yang terdapat kasus positif COVID-19.

BACA JUGA: Kuburan Linda Novida Sari Dibongkar, Jasad Mahasiswi Unram Itu Akhirnya Diautopsi

Selain itu hingga 30 Juli 2020, angka positif COVID-19 di Sumbawa tercatat sebanyak 94 orang dengan rincian 62 orang sembuh, 2 meninggal dan 30 orang masih positif.

Sejak program itu diluncurkan, kata Artanto, para warga semakin sadar akan pentingnya menjaga wilayahnya. Jangan harap bisa masuk di lingkungan-lingkungan setempat tanpa pemeriksaan kesehatan.

BACA JUGA: Adik dan Ponakan Gubernur Kepri Positif Terjangkiti COVID-19

Selain mencegah penyebaran COVID-19, Artanto menuturkan, hal tersebut juga berdampak dari sisi keamanan dari tindak kriminalitas, sebab semua warga pendatang terdata dan dipantau.

"Mereka lebih antisipatif kepada orang yang masuk kampung mereka. Dengan kesadaran memeriksa warga yang datang termasuk warga sekitar yang keluar dan masuk ke kampung mereka di cek. Setiap orang masuk dicek," ujarnya.

Artanto mengungkapkan, warga juga rajin menerapkan kebiasaan baru rajin mencuci tangan dan mengenakan masker saat berinteraksi satu sama lain.

Lebih lanjut dia menuturkan, setiap desa di Sumbawa kini juga sudah mempunyai rumah isolasi mandiri yang diperuntukkan bagi warga sekitar, yang baru saja melakukan perjalanan ke luar daerah.

Sebagai contoh di Kampung Panca Warga, Desa Labuhan Sumbawa di mana seorang warga merelakan rumahnya dijadikan rumah isolasi bagi setiap warga yang sehabis berpergian ke luar daerah.

"Itu warga punya rumah tak digunakan. Yang punya di Mataram sehingga digunakan buat warga setempat yang datang dari luar daerah dicek dan diisolasi disana," ujarnya.

Untuk memenuhi kebutuhan warga yang sedang melakukan isolasi, para warga bergotong royong menyiapkan kebutuhan. Pihak Polres dan Dandim serta Pemkab secara berkala mengecek setiap desa.

Ada juga rumah isolasi mandiri di Desa Labuhan Bajo yang terletak di pesisir Kecamatan Utan. Desa ini memiliki rumah isolasi mandiri yang mulai digunakan sejak 26 Maret 2020 lalu.

Rumah panggung yang dijadikan tempat isolasi mandiri ini semata mata untuk menyelamatkan masyarakat Desa Labuhan Bajo dari penyebaran Covid-19. Tercatat sudah 31 orang warga Labuhan Bajo yang melakukan isolasi mandiri di rumah ini.

“Rumah isolasi mandiri ini digunakan oleh warga desa Labuhan Bajo yang datang dari luar daerah. Sebelum pulang ke rumah, warga dari luar daerah melakukan isolasi mandiri yang didampingi oleh UPT puskesmas setempat dan mendapat pengawasan bhabinkamtibmas serta babinsa,” ujarnya.

Tak hanya memperhatikan sisi kesehatan dan keamanan, para warga di Desa juga berlomba-lomba melakukan inovasi di wilayahnya masing-masing. Untuk itu, setiap desa berusaha menjaga ketahanan pangan wilayahnya masing-masing.

BACA JUGA: Pemesan Sabu-sabu asal Medan Itu Ternyata Pelaku Pembunuhan Anggota Polisi Mataram

"Ketahanan pangan di masing-masing desa sudah nampak. Komoditasnya misalnya ada tanaman serta budidaya ikan," ujarnya. (tan/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler