jpnn.com - SINGAPURA - Pelaku perampokan Bank Standard Chartered di Holland Village, Singapura pada, Kamis, (7/7) siang masih terus diburu polisi. Pelaku diyakini masih bersembunyi di kawasan tersebut.
Channel NewsAsia melaporkan bahwa tersangka membawa kabur 30 ribu dolar Singapura dari cabang Standard Chartered tersebut. Pelaku diketahui beraksi tanpa menggunakan senjata.
BACA JUGA: Perampok Gasak Bank Standard Chartered di Singapura
Setelah kejadian, bank memilih tutup. Pihak bank langsung melaporkan kejadian itu ke polisi.
"Kami ingin menggarisbawahi bahwa keselamatan pelanggan dan staf adalah prioritas utama, semua terlatih untuk bereaksi terhadap situasi seperti itu," kata StanChart dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA: Sniper Penembak Polisi Itu Seorang Veteran AD
Polisi sebelumnya menegaskan bahwa mereka sedang menyelidiki perampokan di bank yang berlangsung pada pukul 11:25 waktu setempat.
Saksi mata mengatakan kepada Channel NewsAsia bahwa sebanyak 15 mobil polisi berada di luar bank setelah insiden itu.
BACA JUGA: Hadapi Teror, Negara-Negara Ini Tetap Berlebaran dengan Senyuman
Yolande Dick, seorang guru, terpaksa memutar balik dari bank, setelah mengetahui kejadian itu. “Saya lagi mau ambil uang untuk keperluan ke luar negeri. Tapi seseorang memberitahu dia bahwa bank sedang tutup. Dia tidak mengatakan sampai kapan,” katanya.
Petugas keamanan Benny Bek, yang bekerja di seberang jalan Holland Village sempat khawatir dan menduga kehadiran polisi melakukan olah TKP di sana karena aksi teroris.
“Awalnya, saya kira aksi teroris. Ternyata setelah baca berita online hanya perampokan bank,” katanya.
Perampokan bank sangat jarang terjadi di Singapura. Terakhir pada bulan November 2008, seorang pria berpakaian seperti seorang wanita berusaha merampok sebuah cabang United Overseas Bank di City Plaza di Geylang Road.(Channel NewsAsia/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tembak Dua Pria Ini, Polisi Dianggap Rasis
Redaktur : Tim Redaksi