jpnn.com, MEDAN - Selama dua hari ke depan Kota Medan, Sumut, dan sejumlah wilayah lainnya diprediksi akan diguyur hujan.
Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan menyebut hal ini disebabkan adanya aktivitas Topan Rai di wilayah Laut China.
BACA JUGA: Pencuri Uang Rp 8 Juta di RS Harapan Kita Ditangkap, Pelakunya Tak Disangka, Astaga
Sehingga memicu tekanan rendah di semenanjung Malaysia dan konvergensi di wilayah pantai barat.
"Akibatnya, terjadi peningkatan curah hujan di Sumatera bagian utara," kata Kepala BBMKG Wilayah I Medan Hartanto, Sabtu (18/12).
BACA JUGA: SS Terancam Tua dan Mati di Penjara
Hartanto menjelaskan tinggi gelombang mencapai 1,25-2,5 meter yang berpeluang terjadi di wilayah selat Melaka.
Selain itu, tinggi gelombang 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Simeulue hingga Kepulauan Nias.
Akibatnya, wilayah Sumut dalam tiga hari ke depan berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Selain itu, hujan juga akan disertai petir dan angin kencang dengan durasi yang lama dan cakupan wilayah yang luas, sehingga mengakibatkan terjadi bencana, seperti banjir bandang, longsor, angin kencang dan gelombang tinggi.
"Kami meminta agar pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan," ujarnya.
Berdasarkan informasi prakiraan berbasis , dampak hujan lebat wilayah Sumut terdapat beberapa wilayah, yaitu wilayah siaga dan wilayah waspada.
Adapun wilayah siaga, yakni Pakpak Bharat, Serdang Bedagai, Padang Sidempuan, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Deli Serdang, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Sibolga.
Sementara wilayah waspada, yaitu Asahan, Tanjung Balai, Labuhan Batu Utara, Batu Bara, Labuhan Batu, Langkat, Padang Lawas Utara, Nias, Nias Barat, Tebing Tinggi dan Binjai. (mcr22/jpnn)
Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Finta Rahyuni