jpnn.com - Langkah Komite Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) yang mengirim surat rekomendasi pada Presiden Joko Widodo agar menutup pabrik semen di Rembang terus menuai kecaman.
Perwakilan warga dari lima desa yang berbatasan langsung dengan kawasan pabrik pun mendatangi langsung Kantor Komnas HAM di Jakarta.
BACA JUGA: Penuhi 35 Perizinan, Semen Rembang Beroperasi Juli
Tak sampai di situ, mereka bahkan menantang seluruh anggota komisioner untuk datang ke Rembang.
"Kalau mau tahu permasalahan sebenarnya. Kalau mau tahu betul kondisi yang terjadi di Rembang, ayo datang langsung ke Rembang. Biar Komnas HAM tahu bahwa di sana tidak ada terjadi apa-apa. Semua warga adem-ayem dan bahagia dengan hadirnya pabrik semen di sana," ujar Dadang, salah satu warga yang hadir di Kantor Komnas HAM, di Jakarta, Selasa (18/4).
BACA JUGA: Ganjar Ingatkan Semen Indonesia Patuhi Moratorium
Dengan hadir langsung di Rembang, menurut Dadang, komisioner Komnas HAM juga akan tahu dengan benar bahwa mayoritas warga penolak pabrik semen justru bukan merupakan warga Rembang, melainkan warga Pati.
Terkait hal itu, Dadang kembali mengundang Komnas HAM untuk melakukan sosialisasi dan audiaensi dengan warga yang benar-benar tinggal di Rembang.
BACA JUGA: Pemerintah Perpanjang Moratorium Kegiatan Semen Rembang
"Biar terjadi komunikasi yang baik antara Komnas HAM dengan warga. Bagaimana pun kalau soal isu lingkungan, kami selaku warga juga pasti peduli. Yang penting komunikasinya. Makanya silakan datang ke tempat kami. Jangan nggak ada komunikasi, belum pernah ke lokasi tapi malah kasih rekomendasi macam-macam," tegas Dadang.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu Komnas memancing kontroversi dengan mengirim surat pada Presiden Joko Widodo, yang isinya terkait permintaan agar pemerintah menghentikan pembangunan pabrik semen dan pertambangan batu kapur di Rembang yang dilakukan PT Semen Indonesia Tbk.
Surat resmi tersebut dikirim pada 7 April 2017 dengan nomor surat 059/TUA/IV/2017.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sulit Dibantah Teror ke Novel Tak Terkait Kasusâ¦
Redaktur & Reporter : Yessy