Warga Terdampak Longsor Ponorogo Segera Direlokasi

Senin, 03 April 2017 – 08:58 WIB
Longsor yang melanda Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (1/4) pagi. Foto: BNPB

jpnn.com, PONOROGO - Kepala BNPB Willem Rampangilei bersama Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni meninjau langsung lokasi bekas bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Minggu (2/3).

Mereka menuju lokasi menggunakan motor trail ke lokasi titik nol yang sulit diakses.

BACA JUGA: Anjing Pelacak Dikerahkan di Lokasi Longsor Ponorogo

Panjangnya longsor yang terjadi dari mahkota longsor ke daerah hilir, mencapai 1,5 Km.

Rektor UGM Dwikorita yang ikut ke lokasi mengatakan struktur geologi di sekitar tempat kejadian berupa patahan.

BACA JUGA: Ditemukan 2 Korban Lagi, 26 Masih Hilang

"Perbedaan morfologi menyebabkan aliran longsor berbelok sehingga cukup jauh dampak dari longsor," ucapnya, seperti siaran pers BNPB pada Senin (3/4) pagi.

Menurut kepala BNPB, tim dari PVMBG, UGM, PUPERA dan LHK telah melakukan Kajian secara cepat untuk melakukan pemulihan secara keseluruhan. Salah satunya adalah relokasi penduduk terdampak.

BACA JUGA: Masih Dicari Korban Hilang Akibat Longsor di Ponorogo

"Bersama pemerintah daerah setempat, kami telah meminta untuk menyediakan segera tempat relokasi penduduk," ujar Willem.

Permintaan itu menurutnya telah disetujui bupati. Sementara usulan masyarakat untuk membangun di lokasi ladang mereka masih akan dikaji oleh tim guna memastian masyarakat aman dari potensi bencana.

Sedangkan masa tanggap darurat berlaku dari 2-15 April 2017. Pencarian dan penanganan pengungsi masih terus dilanjutkan.

Kepala BNPB memuji upaya pemerintah daerah yang telah cakap menangani bencana longsor tersebut.

Penanganan pengungsi sudah ditangani dengan baik oleh Kementerian Sosial dan Kementerian Kesehatan. Operasi pencarian korban juga sudah dikelompokkan dan terus dilakukan.

"Ada tujuh alat berat dan dibagi 3 sektor. Sektor A kedalaman 17-20 meter yang ditangani oleh Basarnas. Sektor B oleh TNI dan Sektor C oleh Polri. Pencarian korban akan terus dilakukan" ucap Willem.

Pada kesempatan tersebut, BNPB juga memberikan Dana Siap Pakai sebesar Rp 500 juta untuk penanganan darurat bencana tanah longsor di Kabupaten Ponorogo.

Bencana tanah longsor ini akan menjadi bencana yang ditangani oleh Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Ponorogo dengan pendampingan BNPB. Baik pendanaan, logistik, dan keperluan lain selama masa tanggap darurat.

Hingga Senin pagi (3/4/2017) 2 korban meninggal telah ditemukan sedangkan 26 korban masih hilang.

Sebanyak 300 jiwa mengungsi di rumah kepala desa dan menumpang sanak saudara terdekat yang aman dari longsor. (fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 28 Orang Tertimbun Longsor, Baru Satu Ditemukan


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler