Warga Tunggu Pengukuran Suhu Tubuh Program 10 Rumah Aman

Minggu, 05 April 2020 – 22:55 WIB
Program Dasa Wisma 10 Rumah Aman yang digagas Kantor Staf Presiden (KSP) untuk memerangi virus corona mendapat sambuta hangat dari masyarakat. Foto: Dok Pri

jpnn.com, JAKARTA - Pengukuran suhu tubuh menjadi aktivitas rutin yang dinantikan warga Jakarta setiap hari. Informasi kepastian suhu tubuh tersebut jadi indikasi dan jaminan wilayahnya tetap clear dari virus corona (covid-19).

Apalagi, pemerintah selalu hadir memberi dukungan dan rasa aman melalui aktivis Dasa Wisma program 10 Rumah Aman.

BACA JUGA: Program 10 Rumah Aman Jadi Energi Ukhuwah Baru bagi Publik

Aktivitas ini juga menjadi media komunikasi untuk membangkitkan semangat bergotong royong.

Ketua RT 008/RW 04 Balekambang, Kramatjati, Jakarta Timur, Zainal Abidin menjelaskan, sudah sekitar dua pekan warga masih menunggu update pengukuran suhu tubuh setiap hari.

BACA JUGA: Program Dasa Wisma 10 Rumah Aman Langsung Mendapat Respons Positif

Dia menambahkan, mereka ingin memastikan keluarga dan lingkungan di sekitarnya masih bebas dari covid-19.

“Sebaran kasus covid-19 di Jakarta memang tinggi, tetapi kami tetap fokus menjaga wilayah masing-masing,” kata Zainal, Minggu (5/4).

Warga Jakarta selalu memastikan suhu tubuh mereka di bawah 37,5 derajat celcius. Suhu tubuh tersebut menjadi ambang batas indikasi gejala infeksi covid-19.

Indikasi lain, munculnya radang tenggorokan, batuk, hingga sesak napas dengan durasi dua hari atau lebih.

Zainal menambahkan, warganya memberikan apresiasi atas digulirkannya program 10 Rumah Aman lengkap dengan aktivis Dasa Wismanya.

“Program 10 Rumah Aman dan aktivis Dasa Wisma menjadi sesuatu yang luar biasa. Kami langsung mendapatkan informasi akurat terkait covid-19 di lingkungan terdekat,” lanjut Zainal.

Para aktivis Dasa Wisma setiap hari berkeliling mengukur suhu tubuh warga. Mereka berjalan dari satu rumah ke rumah setiap dari pagi setiap harinya.

Memberikan jaminan keselamatan, mereka dibekali alat pelindung diri. Bentuknya, masker dan sarung tangan.

Para aktivis Dasa Wisma ini juga selalu rutin mencuci tangan dan disinfektan.

“Warga kami juga selalu menunggu para aktivis Dasa Wisma datang untuk mengukur suhu tubuh. Para warga biasanya langsung berdiri di pintu rumah masing-masing begitu para aktivis ini datang,” ungkap Yana selaku Ketua RT.10/RW.03 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.

Tingginya antusiasme warga untuk terus memberikan informasi suhu tubuh ditanggapi positif Kepala Staf Presiden Moeldoko.

Menurut dia, pengukuran suhu tubuh jadi bagian dari aksi preventif untuk mereda sebaran covid-19 di Jakarta bahkan Indonesia.

“Kami memberikan apresiasi kepada masyarakat karena selalu taat aturan. Sejak awal pemerintah selalu fokus dan memberikan perhatian lebih pada masyarakat,” terangnya.

Moeldoko mengatakan, pengukuran suhu tubuh ini memiliki fungsi untuk melihat potensi penyakit bawaan dari warga.

“Semuanya harus dilakukan secara bergotong royong agar permasalahan yang muncul bisa diselesaikan secara mandiri,” tutur Moeldoko. (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
suhu tubuh   Corona   Moeldoko  

Terpopuler