Warga Ukraina Tidur di Mobil Selama 3 Malam, Anak Menangis, Bapak Ikut Perang

Senin, 28 Februari 2022 – 14:01 WIB
Pengungsi Ukraina berjalan menuju penyeberangan perbatasan Shehyni ke Polandia, melewati mobil-mobil yang mengantre menyeberangi perbatasan, di luar Mostyska, Ukraina, Minggu (27/2). Foto: Thomas Peter/Reuters

jpnn.com, SHEHYNI - Ribuan warga Ukraina melarikan diri dari serangan Rusia, di antaranya pergi ke perbatasan dengan Polandia di barat.

Pada Minggu (27/2) malam waktu setempat, antrean kendaraan sepanjang 35 kilometer tidak bergerak di Shehyni, Ukraina Barat.

BACA JUGA: Rusia, Ukraina, dan Sepak Bola

Ratusan orang terlihat berjalan kaki di tepi jalan raya pada suhu di bawah nol derajat celsius.

Mereka menunggu giliran untuk melewati pos pemeriksaan perbatasan.

BACA JUGA: Angkatan Laut Rusia Mendarat di Ukraina, Terjadi Ledakan, Kacau, Putus

Anastasia Dymtruk (31) mengaku telah tidur di mobil selama tiga malam bersama keluarganya.

"Malam tadi kami maju 100 meter," kata Dymtruk, dikutip dari Reuters, Senin (28/2).

BACA JUGA: Menginvasi Ukraina, Rusia Diusir dari SWIFT

Di tengah kerumunan itu, terdapat banyak perempuan dan anak-anak karena pria Ukraina berusia 18 sampai 60 tahun dilarang meninggalkan negaranya.

Seorang wanita bernama Valerie Marenchika membawa kedua putrinya yang sedang menangis menuju Polandia.

Dia mengaku telah menghabiskan waktu dua hari dari Kiev menuju perbatasan Polandia. Biasanya perjalanan itu hanya membutuhkan waktu delapan jam.

"Ada banyak pengeboman di sana (Kiev, red). Di sana tidak lagi aman untuk keluarga saya," ujar Marenchika.

Suaminya harus tetap berada di Ukraina dan ikut berperang melawan serangan Rusia. (mcr9/jpnn)


Redaktur : Adek
Reporter : Dea Hardianingsih

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler