jpnn.com, JAKARTA - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Argo Yuwono menyatakan pihaknya bakal menangkap masyarakat yang masih melakukan kegiatan yang memicu keramaian di tengah pandemi corona.
Argo menegaskan, apabila masyarakat masih membantah maka pihaknya tidak segan-segan melakukan tindakan tegas.
BACA JUGA: Kasus Kapolsek Kembangan, Pesan Penting Brigjen Argo untuk Seluruh Anggota Polri
"Memang masih ada beberapa yang bandel dan ngeyel, kami ingkatkan ada aturan di Undang-Undang KUHP dan sebagainya, Kalau masih ngeyel, kami bubarkan, kalau masih ngeyel juga kami bawa ke kantor polisi," kata Argo dalam jumpa pers live streaming di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin (6/4/).
Argo menyebut, pihaknya tetap mengedepankan pendekatan persuasif saat membubarkan kegiatan masyarakat. Namun, jika imbauan tidak dihiraukan maka masyarakat ditindak tegas.
BACA JUGA: Hampir Setengah Kasus Corona di Indonesia Ditemukan di Jakarta, Ini Datanya
Meskipun ditangkap, warga belum tentu ditahan. "Soal penahanan itu merupakan kewenangan dari subjektivitas para penyidik," kata Argo.
Misalnya, kata Argo, seperti operasi Polda Metro Jaya beberapa hari lalu. Dalam operasi itu, setidaknya ada 18 orang yang ditangkap. Namun mereka tidak ditahan. (mg9/jpnn)
BACA JUGA: Mengutip Arahan Presiden Jokowi, Letjen Doni Harapkan Polri Lebih Tegas soal PSBB
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian