jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah mengingatkan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD bertanya ke psikolog ataupun dokter jiwa guna memastikan penusuk Syekh Ali Jaber di Lampung gila atau waras.
Mantan wakil ketua DPR itu menegaskan, keterangan keluarga ataupun tetangga tidak bisa dijadikan dasar untuk menyebut seseorang gila.
BACA JUGA: Sebut Syekh Jaber Banyak Bantu Pemerintah, Pak Mahfud Keluarkan Instruksi Penting
Fahri menyampaikan peringatannya melalui akun @Fahrihamzah di Twitter, Selasa (15/9). Twit itu juga ditautkan ke akun Mahfud MD.
"Untuk memgetahui orang itu gila, jangan tanya keluarga dan tetangganya. Sebab bisa direkayasa. Tapi tanya asosiasi psikolog dan dokter jiwa yang disumpah untuk tugas itu," tulis Fahri.
BACA JUGA: Apa Motif Pelaku Menusuk Syekh Ali Jaber? Begini Penjelasan Irjen Purwadi
BACA JUGA: Bagaimana Kehidupan Sehari-hari Pelaku Penusukan Syekh Ali Jaber? Begini Penjelasan Pak RT
Politikus asal Nusa Tenggara Barat itu menharapkan hasil pemeriksaan terhadap penyerang Syekh Jaber dibuka ke publik.
Sebab, kasus penusukan terhadap ulama asal Madinah itu merupakan isu besar.
"Mohon perhatian. Kalau bisa hasil pemeriksaanya dibuka. Ini isu besar," sambung Fahri.
Sebelumnya seseorang yang disebut bernama Alfin Andrian menyerang Syekh Ali Jaber yang sedang mengisi pengajian di Masjid Fallahudin, Tamin, Tanjungkarang Pusat, Lampung, Minggu (13/9).
Syekh Jaber pun mengalami luka tusuk, sedangkan pelakunya langsung ditangkap oleh jemaah pengajian.(boy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Boy