JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak akan serta-merta mengocok ulang kabinetAda tahap-tahap yang dilalui para menteri yang dievaluasi sebelum di-reshuffle.
Staf Khusus Presiden Bidang Informasi Heru Lelono mengatakan, sebenarnya reshuffle tidak perlu dilakukan, asal para menteri memiliki kinerja dan integritas sesuai dengan harapan presiden
BACA JUGA: Demokrat jadi Surga Kepala Daerah Korupsi
Jika tidak bisa memenuhi syarat, presiden tidak langsung mengganti menteri yang dianggap berkinerja burukJika upaya evaluasi sudah tidak bisa, lanjut Heru, baru dilakukan reshuffle
BACA JUGA: PKB Sesumbar Raih 15 Persen Suara Pemilu 2014
"Kalau semua bekerja dengan baik, tidak perlu reshuffle, itu yang terbaikHeru menambahkan, SBY diberi amanah lima tahun memimpin pemerintahan
BACA JUGA: Syamsul Berpeluang Lantik Bupati Simalungun
Sebagai pemegang hak prerogatif, presiden bisa mengevaluasi menteri kapan saja yang tidak dibatasi periode waktu"Presiden bisa melakukan evaluasi kapan saja, tidak perlu satu tahun dua tahun," katanyaEvaluasi juga tidak selalu dimaknai sebagai reshuffle.Selama ini, isu reshuffle terus berkembang menjelang setahun pemerintahan SBY-Boediono pada 20 Oktober laluIsu itu makin santer ketika Wapres Boediono melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok pekan laluDari kunjungan itu, salah satu nama yang akan diganti mengerucut pada Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh.
Sedianya, menteri asal Partai Demokrat itu dijadwalkan ikut membuka Forum Energi Indonesia-TiongkokTetapi, tanpa alasan jelas, Darwin malah tidak masuk dalam rombonganPembukaan justru dilakukan Menteri BUMN Mustafa Abu BakarNama lain yang juga diisukan akan diganti adalah Menteri Perhubungan Freddy Numberi
Meski demikian, hingga saat ini belum jelas isu rencana perombakan kabinet itu jadi dilakukan atau tidakSecara terpisah, Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah juga memberikan sinyal bahwa presiden tak akan merombak kabinet dalam waktu dekat
Jafar Hafsah menegaskan, hingga kini belum ada pembicaraan apa pun dari Presiden SBY dengan partainya mengenai isu reshuffle"Presiden bisa melakukannya kapan sajaItu terserah beliau, anytime, tapi yang jelas belum ada pembicaraan soal itu," kata salah seorang ketua DPP Partai Demokrat tersebut.
Dia juga membantah bahwa partainya ikut mendorong Darwin digantiApalagi, dengan alasan kinerja bersangkutan yang tidak maksimal. "Tidak, fraksi tidak berpendapat seperti ituItu hak prerogatif presidenKami tak punya kewenangan ikut mengevaluasi," tandasnya(sof/dyn/c7/tof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembina Demokrat Usul Menteri Politisi Diganti
Redaktur : Tim Redaksi