Warning Terakhir Sebelum Reshuffle

Para Menteri Diingatkan Untuk Perbaiki Kinerja

Selasa, 26 Oktober 2010 – 05:25 WIB

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak akan serta-merta mengocok ulang kabinetAda tahap-tahap yang dilalui para menteri yang dievaluasi sebelum di-reshuffle.
 
Staf Khusus Presiden Bidang Informasi Heru Lelono mengatakan, sebenarnya reshuffle tidak perlu dilakukan, asal para menteri memiliki kinerja dan integritas sesuai dengan harapan presiden

BACA JUGA: Demokrat jadi Surga Kepala Daerah Korupsi

Jika tidak bisa memenuhi syarat, presiden tidak langsung mengganti menteri yang dianggap berkinerja buruk
"Mungkin yang moderat adalah diberi surat, bukan peringatan, supaya ada perbaikan," kata Heru di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (25/10).
 
Jika upaya evaluasi sudah tidak bisa, lanjut Heru, baru dilakukan reshuffle

BACA JUGA: PKB Sesumbar Raih 15 Persen Suara Pemilu 2014

"Kalau semua bekerja dengan baik, tidak perlu reshuffle, itu yang terbaik
Tapi, kalaupun harus (reshuffle), kenapa tidak," jelasnya.
 
Heru menambahkan, SBY diberi amanah lima tahun memimpin pemerintahan

BACA JUGA: Syamsul Berpeluang Lantik Bupati Simalungun

Sebagai pemegang hak prerogatif, presiden bisa mengevaluasi menteri kapan saja yang tidak dibatasi periode waktu"Presiden bisa melakukan evaluasi kapan saja, tidak perlu satu tahun dua tahun," katanyaEvaluasi juga tidak selalu dimaknai sebagai reshuffle.
 
Selama ini, isu reshuffle terus berkembang menjelang setahun pemerintahan SBY-Boediono pada 20 Oktober laluIsu itu makin santer ketika Wapres Boediono melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok pekan laluDari kunjungan itu, salah satu nama yang akan diganti mengerucut pada Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh.
 
Sedianya, menteri asal Partai Demokrat itu dijadwalkan ikut membuka Forum Energi Indonesia-TiongkokTetapi, tanpa alasan jelas, Darwin malah tidak masuk dalam rombonganPembukaan justru dilakukan Menteri BUMN Mustafa Abu BakarNama lain yang juga diisukan akan diganti adalah Menteri Perhubungan Freddy Numberi
 
Meski demikian, hingga saat ini belum jelas isu rencana perombakan kabinet itu jadi dilakukan atau tidakSecara terpisah, Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah juga memberikan sinyal bahwa presiden tak akan merombak kabinet dalam waktu dekat
 
Jafar Hafsah menegaskan, hingga kini belum ada pembicaraan apa pun dari Presiden SBY dengan partainya mengenai isu reshuffle"Presiden bisa melakukannya kapan sajaItu terserah beliau, anytime, tapi yang jelas belum ada pembicaraan soal itu," kata salah seorang ketua DPP Partai Demokrat tersebut.
 
Dia juga membantah bahwa partainya ikut mendorong Darwin digantiApalagi, dengan alasan kinerja bersangkutan yang tidak maksimal.  "Tidak, fraksi tidak berpendapat seperti ituItu hak prerogatif presidenKami tak punya kewenangan ikut mengevaluasi," tandasnya(sof/dyn/c7/tof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembina Demokrat Usul Menteri Politisi Diganti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler