jpnn.com, PALEMBANG - Para wartawan di Kota Palembang menggelar demo ke Mapolda Sumsel, Selasa (29/8) siang.
Aksi itu digelar terkait penghinaan yang dilakukan Kapolresta Way Kanan AKBP Budi Asrul Kurniawan terhadap wartawan di Palembang.
BACA JUGA: Revitalisasi Pasar Cinde Disoal Pedagang
“Jurnalis adalah pekerjaan terpuji karena itu kami memilih profesi ini. Bahkan kita adalah mitra polisi untuk bersama-sama menjaga kestabilan dan ketenangan masyarakat,” kata Tim Advokasi AJI Palembang Muhammad Moeslim.
Bahkan, sambung dia, sebelum aksi digelar para jurnalis pun sempat merilis berita tangkapan pelaku pembunuhan Edwar Limba driver taksi online.
BACA JUGA: Firasat Aneh Guru Agama Sebelum Murid Mati Tenggelam
Disebutnya adalah kasus heboh di Palembang sempat membuat masyarakat terganggu.
“Tentunya teman-teman memberikan ketenangan kepada masyarakat di sana kondisi sudah aman. Dan pastinya kepercayaan publik kepada Polri tetap kuat karena beragam prestasi ungkap kasus kita selalu update informasikan. Tetapi profesi mulia itu dihina pastinya kami dari AJI menyayangkan dan mengecamnya,” pungkasnya.
BACA JUGA: Main HP Sambil Berkendara Bakal Langsung Ditangkap
Sementara itu, Koordinator Lapangan Jian Pier Papin mengatakan aksi solidaritas yang dilakukan para awak media yang ada di Kota Palembang merupakan adalah bentuk solidaritas sesama rekan satu profesi.
“Untuk itu kami menuntut bapak Kapolri agar memberikan sanksi kepada Kapolres Way Kanan karena telah melecehkan dan menghina profesi wartawan dengan menyamakan profesi wartawan sebagai kotoran hewan,”katanya ditemui disela-sela aksi.
Lebih lanjut disampaikannya, media merupakan mitra dari semua kalangan termasuk Polri jadi media tugas sangat mulia tidak pantas untuk dihina apalagi dilecehkan.
“Kami juga berharap kejadian serupa tidak lagi terulang dimana pun apalagi penghinaan tersebut dilakukan oleh seorang Kapolres,”bebernya. (ris/ril)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tergiur Smartphone Murah, Pas Dibeli Dapatnya Keramik
Redaktur & Reporter : Budi