jpnn.com, PALEMBANG - Adanya sejumlah perwakilan pedagang yang tergabung dalam gerakan Save Cinde mendatangi Kantor Wali Kota Palembang, kemarin.
Intinya, mereka menolak revitalisasi Pasar Cinde yang merupakan cagar budaya.
BACA JUGA: Dua Pembegal Pasutri Demi Beli Rokok Itu Ambruk Ditembak Polisi
Koordinator Save Cinde, Andreas OP mengatakan, pedagang setempat meminta penghentian proses revitalisasi yang sedang berlangsung karena dianggap melabrak undang-undang.
"Kami prihatin dan berusaha mengetuk hati pejabat. Jangan berlindung di balik gelaran Asian Games, namun kita menghancurkan cagar budaya," katanya seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group) hari ini.
BACA JUGA: Istri Driver Go-Car: Utang Nyawa Harus Dibayar Nyawa
Apalagi, Wali Kota Harnojoyo telah mengeluarkan SK yang menyatakan Cinde sebagai cagar budaya sehingga gerakan ini meminta pemkot untuk turun tangan. Sebab, Andreas juga menyanksikan jika kondisi bangunan bersejarah tersebut telah keropos.
"Banyak yang sudah menguji cendawan di Cinde. Bangunan tersebut masih cukup kuat sehingga sudah harga mati jika pasar ini harus dilestarikan. Hentikan BOT karena kami tidak ingin dibongkar," ujarnya.
BACA JUGA: Tangkap Pembunuh Sopir Go-Car, Polda Banjir Apresiasi Positif
Belum lagi para pedagang diminta untuk menempati lokasi baru yang berbeda. Membuat pendapatan mereka merosot. “Selama relokasi pedagang diminta uang Rp10 juta,’’ tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Sudirman Tegoeh mengungkapkan, proses pembangunan Pasar Cinde ini telah melalui sejumlah tahapan dan kajian. Wali Kota Palembang, dalam hal ini hanya mengeluarkan SK Cagar Budaya sesuai penilaian yang telah dilakukan.
"Tidak ada niat untuk mencabut SK tersebut karena memang pembangunan ini bertujuan untuk merenovasi beberapa bagian Pasar Cinde yang dianggap sudah tidak layak lagi," katanya. (aja/ce2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Pembunuh Driver Go-Car Ditangkap, Begini Respons Istri Korban
Redaktur & Reporter : Budi