Wartawan Dikirimi Surat Kaleng

Berisi Rencana Penggulingan Rektor

Jumat, 09 September 2011 – 09:37 WIB

DEPOK - Sejumlah wartawan di Kota Depok menerima enam bundel surat kaleng yang berisi skenario penggulingan Rektor Universitas IndonesiaPaket tersebut dititipkan kepada petugas Bagian Humas Kepolisian Resor Kota (Polresta) Depok, kemarin (8/9)

BACA JUGA: 15 Ribu Pendatang Baru Padati Tangsel

Tidak diketahui siapa pengirimnya.

Keenam bundel tersebut dimasukkan ke dalam amplop cokelat bertuliskan Kepada YTH Rekan-rekan Media Pokja Depok Jalan Margonda Raya Polres Depok
Ketika dibuka, terdiri dari 10 halaman yang memuat nama-nama pelaku yang terbagi sesuai perannya

BACA JUGA: Akibat Macet, Jabodetabek Rugi Rp5,5 Triliun

Termasuk diantaranya beberapa percakapan-percakapan yang diduga merupakan usaha penggulingan Rektor UI
Pada lembaran pertama isi surat tersebut bertuliskan Dokumen Rahasia Rekaman Percakapan dari Skenario Besar Penggulingan Rektor Universitas Indonesia

BACA JUGA: Komisi XI Dukung SLA Danai MRT Jakarta



Sejumlah nama yang disebut dalam surat tersebut terdiri dari Purnomo Prawiro (Anggota MWA), Biran Affandi (Guru Besar FK UI), Damona Poespa (Dosen Psikologi UI) dan Akmal Taher (Direktur RSCM dan Guru Besar FK UI)Nama diatas dianggap sebagai produser di balik usaha penggulingan.

Sementara Emil Salim, Guru Besar FE UI sekaligus anggota MWA dan sembilan nama lainnya dianggap sebagai sutradaraSedangkan Firmanzah (Dekan FE UI), Rhenald Kasali (Guru Besar FE UI), Thamrin Akmal bersama Effendi Gozali dituduh menjadi aktor utamanya.

Penulisnya mengklaim, isi percakapan di dalamnya merupakan rekaman asliDari naskah tersebut tertulis kejadian berlangsung sejak Sabtu (3/9) lalu dari kiriman pesan singkat T Bahaudin

Di bagian akhir, pengirim surat tersebut mengklaim sudah terjadi perebutan kekuasaan dari kaum akademisi maupun ilmuwanSehingga, mereka menyusun skenario penggulingan bagi para pimpinan UI"Mari selamatkan UI, selamatkan Indonesia dari kerasukan kekuasaan," tulisnya.

Sementara Vishnu Juwono, Kepala Komunikasi Universitas Indonesia mengaku tidak mengetahui adanya surat tersebutNamun, ketika dikonformasi pihaknya belum memutuskan mengambil tindakanDirinya juga meragukan keaslian isi dari dokumen yang diterima oleh sejumlah wartawan.

"Sumber dan kredibilitas dokumen tersebut saja tidak jelas dari mana asalnya, kalau buru-buru menanggapi atau menggambil tindakan rasanya tidak bijak," ujar Vishnu ketika dihubungi melalui ponselnya kemarin (8/9) malam.

Agar tidak menambah kekisruhan, dirinya mengatakan akan meneliti terlebih dahulu atas isi untuk memastikan kebenarannyaSehingga ia tidak ingn berspekulasi terlebih dahulu guna menghindari terjadinya perpecahan"Dokumen ini bisa menimbulkan kecurigaan dan saling tuduhMaka kami ingin pastikan dulu sebelum mengambil tindakan," lanjut dia(tyo)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 40 Kelurahan di Jakbar Siap E-KTP


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler