Wartawan Rentan Tertulari Covid-19, Waspadalah

Minggu, 01 November 2020 – 18:43 WIB
Sejumlah wartawan mengikuti tes terkait Covid-19 di RS Bhayangkara Padang. Foto: diambil dari padek

jpnn.com, PADANG - Puluhan wartawan yang tergabung di Forum Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik (FJKIP) Sumatera Barat melakoni rapid test terkait Covid-19 di Rumah Sakit Bhayangkara Padang.

Kegiatan yang digelar Jumat (30/10) lalu itu difasilitasi Polda Sumbar.

BACA JUGA: Masih Tetap Mau Berdemo saat Angka Kasus COVID-19 Belum Melandai?

Kepala Bidang Humas Polda Sumbar, Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, wartawan merupakan ujung tombak informasi sehingga layak mendapat perhatian dalam melakukan aktivitas profesinya.

“Profesi wartawan sangat rentan saat pandemi, tertulari (Covid-19), karena berhubungan dengan banyak orang serta banyak kegiatan, sehingga perlu kewaspadaan dalam menjalankan tugas dan fungsi jurnalis,” ujarnya.

BACA JUGA: Kasus Covid-19 Hari Ini, Positif Bertambah 2.696, Sembuh 4.141

Sebagai mitra langsung Humas Polri, kata Bayu, wartawan merupakan corong kepolisian dalam menyampaikan informasi.

Baik yang berkaitan dengan kewaspadaan masyarakat dalam menangani pandemi Covid-19 maupun kewaspadaan dalam mengantisipasi kejahatan.

BACA JUGA: Kampanye dan Edukasi Pakai Masker Harus Intensif, Masif dan Tepat Sasaran

“Wartawan mitra langsung kami di humas Polri, khususnya Polda Sumbar, untuk itu amat perlu kami selalu bergandengan tangan menjalin silaturahmi kemitraan, khususnya dalam menyiarkan kewaspadaan Covid-19, dan kewaspadaan lainnya untuk kepentingan masyarakat,” jelas Bayu.

Dia menambahkan, tanpa bantuan media melalui wartawannya, masyarakat akan sulit menerima informasi yang benar karena media menyampaikan informasi secara objektif dan akurat, tidak sama dengan informasi di media sosial.

“Media massa menyampaikan informasi itu dengan aturan sehingga objektif dan selektif serta bisa dipertanggungjawabkan, tidak sama dengan media sosial yang informasinya belum tentu dapat dipertanggungjawabkan,” tambah Bayu.

Pernyataan Bayu dipertegas Wakil Ketua Komisi Informasi Sumbar, Adrian Tuswandi.

Menurutnya wartawan merupakan corong keterbukaan informasi sehingga masyarakat dapat mengetahui mana hak mereka untuk tahu, dan mana informasi dikecualikan.

“Apa yang dikatakan Kombes Bayu benar, wartawan merupakan corong keterbukaan informasi, mitra yang perlu dijaga sehingga bisa memberi informasi akurat pada masyarakat,” tegas Adrian.

Dia juga mengatakan, tanpa adanya berita yang baik dan benar, maka informasi akan simpang siur hingga mengakibatkan masyarakat panik dan bisa menimbulkan kekacauan.

“Agar wartawan tetap dapat melakukan aktivitasnya dalam memberikan informasi, maka perlu difasilitasi dalam mendapatkan informasi dan dalam memeriksa kesehatannya,” tambah Adrian lagi. (rel/padek)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler