jpnn.com - jpnn.com - Ketua Pengurus Wilayah (PW) NU Kalimantan Barat M Zeet Hamdy Assovie mengajak semua umat muslim memaafkan kesalahpahaman yang terjadi di Sintang.
Dia mengatakan, keberagaram dan toleransi harus dijunjung tinggi.
BACA JUGA: Bacalah, Permintaan Maaf dan Pesan Dari Wasekjen MUI
"Sejak negeri ini dilahirkan kita telah menolak kekerasan apa pun bentuknya. Dan kita juga menolak intoleransi. Apa yang terjadi di Sintang, udah kami luruskan, orang Islam wajib memaafkan," terang Hamdy, Jumat (13/1).
Dia mengatakannya saat menghadiri Konfererensi Wilayah (Konferwil) ketujuh NU Kalbar yang digelar lima tahun sekali.
BACA JUGA: Imbauan Ketua Harian Dewan Adat Dayak Sekadau
Hamdy menambahkan, NU menjunjung tinggi keberagaman dan menolak diskriminasi terhadap intoleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Di tengah ke-Indonesia-an kita saat ini yang lagi terganggu, NU akan meneguhkan lagi NKRI di tengah-tengah konferwil Ini" jelas Hamdy.
BACA JUGA: Warga Dayak Tidak Membenci MUI
Pria yang juga menjabat Sekda Kalbar ini juga mengharapkan NU hadir sebagai mediator terhadap kondisi sosial masyarakat Indonesia.
"Nanti dibahas dalam Bhatsul Masail (lembaga dalam NU yang berkecimpung dalam masalah kekinian), bagaimana NU bisa jadi penengah, menjadi polisi bangsa, menjadi tegaknya arus bangsa ini, dan harus bersama-sama negara menjamin NKRI sebagai harga mati kita," tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Kayong Utara AKBP Arief Kurniawan mengaku siap mengamankan Konferwil NU yang resmi dibuka di Pendopo Bupati Kayong Utara, Jumat (13/1).
Pihaknya menerjunkan 30 personel di sekitar lokasi acara yang akan berjalan hingga Minggu (15/1) ini.
Dia menjelaskan, Konferwil NU tidak ada kaitannya dengan penolakan yang dilakukan sekelompok orang terhadap Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain di Bandara Susilo, Sintang.
“Kalau saya lihat ulama di sini bersifat nasionalis,” terang Arief. (Kamiriluddin)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Simak! Ini Pernyataan Pimpinan Dewan Adat Dayak
Redaktur : Tim Redaksi