Wasit dan Kartu Merah Bikin Frustrasi

Senin, 17 Maret 2014 – 09:51 WIB
Jose Mourinho. Foto: dok.JPNN

LONDON - Lebih dari dua pekan terakhir Chelsea nyaman berada di posisi teratas Premier League. Pekan lalu, mereka juga masih unggul tujuh poin dari Liverpool yang jadi rival terdekatnya. Tapi, semua itu tak membuat Chelsea berada di atas angin untuk memenangi gelar Premier League 2013-2014.
    
Tekanan besar justru menghampiri The Blues-julukan Chelsea. Rasa frustrasi mereka tunjukkan saat bertandang ke kandang Aston Villa, Villa Park, kemarin (16/3) dinihari WIB. Dua kartu merah untuk pemain Chelsea, Willian dan Ramires ditambah terusirnya Manajer Jose Mourinho sebelum laga usai, mewarnai kemenangan tuan rumah 1-0.
    
Gol Frankie Delph pada menit ke-82 membuat Chelsea hanya unggul enam angka atas Manchester City yang beberap jam sebelumnya menang 2-0 di kandang Hull City. Tapi, posisi Chelsea kian rawan tergusur, karena City masih memiliki defisit tiga laga.
    
Di pertandingan, para pemain Chelsea mengalami kebuntuan menembus pertahanan Villa meski mendominasi laga. Rasa frustrasi kian tinggi menyusul terusirnya Willian karena kartu kuning kedua pada menit ke-68. Dominasi Chelsea segera berkurang yang berujung pada gol Delph.
    
Chelsea merespon ketertinggalannya dengan agresif. Sayangnya, agresivitas itu justru berakibat buruk. Tekling keras Ramires pada Karim El Ahmadi berbuah kartu kuning kedua dan terusirnya Ramires saat injury time memasuki menit ketiga.
    
Mourinho memprotes wasit Chris Foy atas keputusannya itu. Protes tersebut ditanggapi Foy dengan meminta Mourinho meninggalkan lapangan.
    
"Saya tak tahu kenapa saya diusir. Saya bertanya, tapi wasit menolak bicara kepada saya. Seorang pemain melakukan pergerakan agresif kepada salah satu pemain saya. Gabriel Agbonlahor (pemain Villa) ada di bangku cadangan, dia melompat masuk lapangan. Dia agresif. Semua orang, termasuk saya, asisten saya, dan banyak orang melompat masuk lapangan," ujar Mourinho seperti dikutip BBC.
    
Mourinho masih berusaha berbicara dengan Foy di ruang ganti usai laga. Lagi-lagi Foy tak menggubris keinginan tersebut.
    
"Mungkin, Foy berpikir saya agresif. Saya tak tahu. Kami pasti sangat sangat tidak beruntung karena mengalami persoalan perwasitan seperti ini. Ini bukan soal sebuah kesalahan yang bisa dibuat oleh seorang wasit, bukan soal penalti atau bukan penalti, tetapi ini soal performa (wasit) selama 94 menit," jalasnya.
    
Hasil tersebut membuat status Chelsea sebagai favorit juara kian suram. Apalagi tengah pekan ini mereka masih harus berjuang meraih tiket ke perempat final Liga Champions menghadapi Galatasaray di leg kedua. Pada leg pertama, John Terry dkk memaksakan hasil seri 1-1 di kandang wakil Turki itu.
    
"Kami bukan menempatkan diri pada perburuan juara. Kami ingin memenangkan tiap pertandingan. Saat kami bertanding, itu untuk menang. Itu perburuan kami," beber Mourinho di Daily Mail.
    
Di lain pihak, Manajer Villa Paul Lambert melabeli kemenangan tersebut dengan kemenangan terbaiknya selama menangani Villa. Terlepas dari dua kartu merah dan insiden pengusiran Mourinho, dia menilai timnya tampil solid membendung serangan Chelsea.
    
"Kami mengalahkan tim juara Eropa, yang di Inggris punya kualitas juara. Kami punya pemain-pemain yang fantastis, bertarung untuk posisi yang kuat di Premier League," ujar Lambert. (ady)

BACA JUGA: Di Brasil Dominan dengan Kepala

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pikachu Sebagai Maskot Timnas Jepang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler