Wasit Dituding tak Fair, Laga Persibat vs PSMS Sempat Ricuh

Jumat, 29 September 2017 – 21:47 WIB
Live Streaming Kinantan TV, momen ricuh pemain dengan pihak keamanan di Persibat Batang, Jumat (29/9/2017). foto : Kinantan TV

jpnn.com, MEDAN - Pertarungan PSMS Medan untuk lolos ke Liga 1 musim depan semakin berat.

Itu setelah tim berjuluk Ayam Kinantan itu kalah saat melakoni laga away melawan Persibat Batang, Jawa Tengah pada laga lanjutan babak 16 Besar Liga 2 Tahun 2017.

BACA JUGA: Persebaya Percaya Diri Ladeni Persigo Semeru

Legimin Raharjo dkk takluk 0-1 di Stadion M Sarengat Batang, Jumat (29/9).

Satu-satunya gol dalam pertandingan ini dicetak oleh Supriono lewat titik putih penalti pada menit ke-82. Karena gol ini jugalah, kericuhan sempat mewarnai laga ini.

BACA JUGA: Djanur: Kalau Mau Lolos, PSMS Harus Sapu Bersih 4 Laga Sisa

Skuat PSMS tidak terima wasit menunjuk titik putih dan mempertanyakan keputusan tersebut. Alhasil, pemain yang mengejar wasit berhadapan dengan keamanan dan terjadi pemukulan pemain. Beruntung, pertandingan ini bisa tuntas.

Dengan hasil ini, PSMS harus bertahan di dasar klasemen dengan poin satu, dari tiga kali pertandingan. Sebelumnya, Ayam Kinantan-julukan PSMS kalah 0-1 dari PSIS, imbang 0-0 lawan Persita.

BACA JUGA: PSPS Berbagi Poin dengan PSS Sleman di Pekanbaru

Kini hanya tiga pertandingan, dua home, satu away tersisa dan wajib dimenangkan. Dua laga home PSMS yaitu menjamu Persibat, 3 Oktober dan PSIS 7 Oktober 2017 di Stadion Teladan serta satu laga away di Tangerang (Persita) 11 Oktober 2017.

Sementara itu, Asisten Pelatih PSMS, Edy Syahputra menjelaskan timnya sejatinya bermain imbang dengan tuan rumah. Pertandingan juga berjalan dengan menarik dimana skuat PSMS mampu menjalankan strategi yang diintruksikan pelatih.

Namun, sayang 20 menit menuju pertandingan usai, kericuhan terjadi. “Kami enggak terima penalti tersebut. Karena hingga 70 menit, pertandingan menarik. Wasit masih fair. Nah, setelah itu wasit mulai mengeluarkan keputusan yang merugikan.

Puncaknya saat tuan rumah diberi penalti. Pada saat itu pemain mereka masuk ke wilayah penalti dan menjatuhkan diri, tapi Wanda (bek PSMS) disebut melakukan pelanggaran. Padahal wasit saat kejadian jauh, tapi tiba-tiba tunjuk penalti dan gol,” ungkapnya kepada pojoksatu saat dihubungi Jumat (29/8) malam.

Setelah itu, para pemain PSMS menanyakan ke wasit mengapa penalti. “Kami enggak terima penalti itu. Aspirasi anak-anak tak tersampaikan dan dalam keadaan emosi mengejar wasit hingga ke ruang ganti, wasit lari dan dijaga petugas.

“Nah, ketika kita mau mendatangi wasit, pemain kita Suhandi dipukul. Jadinya kita yang berantem dengan polisi,” ungkapnya.

Beruntung, Suhandi tidak mengalami luka akibat pukulan oknum polisi. Keadaan mulai tenang, saat Edy menjelaskan ke pihak keamanan bahwa tugas mereka mengamankan bukan memukul.

“Saya bilang, jangan main pukul sama oknum polisi tersebut. Alhamdulillah Suhandi enggak apa-apa,” jelasnya.

“Itulah keadaan emosi dan kita memang enggak terima penalti itu. Tapi pertandingan bisa selesai setelah itu. Kalau secara keseluruhan, anak-anak main bagus. Tercatat ada dua peluang yang harusnya gol dan pemain sudah one on one dengan kiper, cuma memang lini depan kita terburu-buru,” ungkapnya.

Soal peluang, Edy yakin PSMS masih punya peluang. “Tiga pertandingan lagi harus menang semua,” tegasnya. (nin)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Tiga Pemain Lama PSMS Dibuang dari Tim


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
PSMS Medan   Persibat   Liga 2  

Terpopuler