Waskita Beton Garap 3 Jalan Tol Senilai Rp 6,2 Triliun

Jumat, 16 Desember 2016 – 11:40 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - SURABAYA - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) bakal menggarap tiga proyek di Jawa Timur.

WSBP sudah menandatangani tiga kontrak untuk menggarap proyek-proyek itu.

BACA JUGA: Bisakah Produk Bergabung di ITX? Nih Jawabnya...

Kontrak untuk dua proyek telah ditandatangani tahun ini.

Sedangkan kontrak satu proyek lainnya baru ditandatangani tahun depan.

BACA JUGA: 3 Mata Uang Asing Ini Bikin Rupiah tak Berkutik

President Director PT Waskita Beton Precast Tbk Jarot Subana menyatakan, tiga proyek tersebut ialah pembangunan jalan tol Probolinggo–Banyuwangi, jalan tol Pasuruan–Probolinggo, dan jalan tol Krian–Legundi–Bunder.

’’Total nilai kontrak untuk tiga proyek tersebut sekitar Rp 6,2 triliun,’’ ungkapnya kemarin (15/12).

BACA JUGA: Tren Konsumsi SKT Mulai Menurun

Kontrak terbaru yang diperoleh oleh perseroan berasal dari PT Waskita Bumi Wira (WBW).

Yakni pembangunan jalan tol Krian–Legundi–Bunder sepanjang 38,29 km di Jatim.

Nilai kontraknya mencapai Rp 2,6 triliun dan dibagi menjadi empat seksi.

Seksi I Krian–Kedamen memiliki panjang 9,5 km, seksi II Kedamen–Boboh (9,1 km), seksi III Boboh–Bunder (10,57 km), dan seksi IV Bunder–Manyar (9,12 km).

Proyek yang ditargetkan selesai pada pertengahan 2019 tersebut merupakan jalan tol elevated (jalan layang) karena melewati kontur daerah rawa.

Proyek lainnya ialah pembangunan jalan tol Pasuruan–Probolinggo sepanjang 35 km dengan nilai kontrak Rp 600 miliar yang sudah ditandatangani tahun ini.

Sementara itu, kontrak yang akan ditandatangani tahun depan adalah pembangunan jalan tol Probolinggo–Banyuwangi sepanjang 175 km.

Proyek tersebut bernilai sekitar Rp 3 triliun. Total produksi WSBP pun mencapai 2,650 juta ton per tahun dari sepuluh plant perseroan.

Proyek di Jatim pun menyerap sekitar 30 persen dari total produksi.

WSBP saat ini masih memimpin pasar beton di Indonesia dengan memasok 35–40 persen kebutuhan beton nasional sebesar 6–7 juta ton per tahun.

Selama ini, sebanyak 85 persen dari produksi beton milik perseroan diserap oleh induk usaha.

Yakni PT Waskita Karya Tbk. Sisanya digunakan untuk memasok ke proyek pemerintah maupun swasta lainnya.

’’Kebutuhan untuk memasok ke proyek-proyek milik induk usaha setiap tahun terus tumbuh. Tetapi, kami juga menargetkan 25–30 persen bisa diserap dari luar induk usaha dengan terus meningkatkan kapasitas produksi,’’ ucapnya.

Sampai awal Desember 2016, total nilai kontrak yang diperoleh WBSP mencapai Rp 10,7 triliun.

Angka itu melampaui target nilai kontrak sepanjang 2016 sebesar Rp 7,9 triliun.

Total pendapatan perseroan pun ditargetkan mencapai Rp 4,7 triliun.

Jumlah itu tumbuh sekitar 77 persen ketimbang pendapatan tahun lalu sebesar Rp 2,6 triliun.

Target perolehan laba bersih perusahaan tahun ini pun mencapai Rp 620 miliar.

Angka tersebut tumbuh 85 persen jika dibandingkan dengan perolehan pendapatan tahun lalu sebesar Rp 334 miliar. (vir/c20/sof/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mulai Hari ini, Harga BBM Naik jadi....


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler