Waskita Garap Bandara Rp683 Miliar di Samarinda

Senin, 08 Desember 2014 – 12:13 WIB

SAMARINDA  - Tender proyek pembangunan runway atau landas pacu Bandara Samarinda Baru (BSB) telah menemukan pemenang. PT Waskita Karya (Persero) ditetapkan sebagai penggarap megaproyek yang berlokasi di Sungai Siring, Samarinda Utara itu mengalahkan PT Nindya Karya (Persero). BUMN tersebut dinyatakan sebagai pemenang dengan penawaran nilai lelang Rp 683,177 miliar dari harga perkiraan sementara Rp 723,483 miliar.
 
Kepala Bidang Perhubungan Udara, Dinas Perhubungan Udara (Dishub) Kaltim, Hasbi menyebut, meski pemenang telah diumumkan, namun ruang bagi peserta lelang lainnya untuk menyanggah hasil tersebut masih terbuka. Diketahui, masa sanggah dibuka selama enam hari atau dari 4-10 Desember. Dalam pengerjaan sisi udara, Waskita akan melakukan kerja sama operasional (KSO) dengan PT Hutama Karya dan PT Wijaya Karya.

“Karena pekerjaan itu satu kesatuan, mereka akan mengeroyoknya. Bukan membagi segmen dalam pengerjaan,” ucap dia dilansir Kaltim Post (Grup JPNN.com), Senin (8/12).
 
Sebagai informasi, lelang paket pekerjaan runway BSB digelar dua kali. Lelang pertama gagal lantaran peserta yang lolos tahap prakualifikasi tak memenuhi syarat. Sedianya mesti meloloskan tiga peserta, namun saat itu hanya dua yang bisa lanjut ke tahap pemasukan penawaran. Akibatnya lelang mesti diulang.
 
Tak jauh berbeda dengan kondisi lelang kedua. Saat itu kembali hanya meloloskan dua penyedia jasa. Kendati begitu, bila hanya dua penyedia barang dan jasa yang lolos, proses lelang dilanjutkan. Itu merujuk Perpres 70/2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa pasal 84 ayat 2.
 
Hasbi menyatakan, jika tak ada aral melintang, helat sehari setelah ditutupnya masa sanggah, penandatanganan kontrak akan dilakukan. Saat itu pula berita acara penunjukan pemenang lelang  dan surat perintah mulai kerja diterbitkan.
 
“Kewajiban mereka, paling lambat dua minggu setelah itu (teken kontrak) sudah memobilisasi alat berat,” jelasnya.

BACA JUGA: Khawatir Dwi Soetjipto Muluskan Agenda Privatisasi Pertamina

Sesuai jadwal, terang dia, pembangunan sisi udara tersebut rampung dalam dua tahun atau pada Desember 2016. Meski dalam proses penganggarannya dengan skema kontrak tahun jamak atau multiyears contract (MYC) hingga 2018. Tahun ini telah dialokasikan dalam APBD-P 2014 sebesar Rp 10 miliar. Sementara, tahun depan mendapat jatah Rp 123,1 miliar.(ril/ica/k8)

BACA JUGA: 4.672 Izin Tambang di Daerah Menyimpang

BACA JUGA: Pertamina Pertahankan Produksi Premium

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Tetap akan Impor Gula


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler