jpnn.com - Hati atau liver adalah organ kedua terbesar dalam tubuh manusia. Organ ini memiliki fungsi terkait sistem pencernaan, juga mengolah dan membuang racun yang masuk ke tubuh.
Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, hati atau liver – atau juga disebut lever – memiliki fungsi yang sangat vital. Selain pencernaan, organ ini juga berfungsi untuk metabolisme, daya tahan tubuh, penyimpanan zat gizi hingga produksi sel darah. Ini berarti, adanya penyakit yang menyerang liver akan secara otomatis mengganggu fungsi organ tubuh lainnya.
BACA JUGA: 3 Cara Mengatasi Kecanduan Fast Food
Penyakit liver sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
- Alcoholic liver disease (ALD)
Alcoholic liver disease terjadi karena menumpuknya lemak pada hati akibat konsumsi alkohol berlebih dan secara berkelanjutan.
BACA JUGA: Waspada, Fast Food Meningkatkan Kasus Obesitas
Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD)
Pada kondisi ini, hati mengalami perlemakan yang disebabkan oleh penyebab selain alkohol. Umumnya, penyebabnya adalah obesitas atau kelebihan berat badan, kolesterol tinggi, dan penyakit gula alias diabetes.
- Hepatitis
Hepatitis adalah sebutan umum untuk proses peradangan yang terjadi di liver. Ada banyak penyebab hepatitis, tetapi yang tersering adalah infeksi virus.
BACA JUGA: Kurang Tidur Bikin Ingin Makan Junk Food?
- Sirosis hati
Kondisi ini terjadi ketika bentuk dan struktur hati mengalami perubahan, sehingga fungsinya benar-benar mengalami penurunan. Sebagian besar penyakit liver dapat berakhir menjadi sirosis bila tidak tertangani atau berlangsung selama bertahun-tahun.
Makanan sebabkan penyakit liver
Salah satu hal yang bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit liver adalah makanan. Beberapa makanan yang dimaksud, antara lain:
1. Makanan berlemak
Kentang goreng, burger, dan junk food jenis lainnya memang enak dan mudah didapatkan. Akan tetapi, makanan-makanan tersebut berperan pada terjadinya penyakit liver.
Fakta menyebutkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak makanan yang tinggi lemak jenuh, seperti yang telah disebutkan, bisa membuat fungsi liver terganggu. Sebagai akibatnya, liver akan mengalami peradangan yang pada akhirnya dapat membentuk jaringan parut (sirosis).
2. Makanan manis
Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis atau mengandung banyak gula dapat merusak liver. Ini karena liver memiliki tugas untuk mengubah gula menjadi lemak. Jika Anda mengonsumsi gula berlebihan, hati akan membuat terlalu banyak lemak yang akhirnya “berkeliaran” di tempat yang tidak seharusnya. Hal itu bisa menyebabkan terjadinya penyakit perlemakan hati alias non-alcoholic fatty liver disease.
3. Garam
Tubuh Anda membutuhkan garam, tapi tidak dalam jumlah berlebih. Penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi garam (natrium) dapat menyebabkan fibrosis, yakni tahap pertama dari jaringan parut pada hati.
4. Alkohol
Minum alkohol dalam jumlah banyak dan secara berkelanjutan dapat semakin meningkatkan risiko terjadinya perlemakan hati alias alcoholic fatty liver disease. Ujung dari perkara ini adalah sirosis hati.
5. Camilan tidak sehat
Keripik atau camilan lain sejenisnya mengandung kadar gula, garam dan lemak yang tinggi. Meski enak dan harganya relatif murah, camilan jenis ini dapat membahayakan kesehatan liver Anda.
Kini sudah saatnya Anda lebih peduli terhadap kesehatan hati atau liver Anda sendiri. Batasi atau hindari sama sekali semua makanan maupun minuman yang dapat mengancam kesehatan hati Anda sejak saat ini.(NB/ RVS/klikdokter)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sering Makan Minum Instan, Remaja Sakit Ginjal Kronis
Redaktur & Reporter : Yessy