Waspada, Aritmia Seringkali Tidak Disadari Pasien, Spesialis Kardiologi Beri Penjelasan

Senin, 12 Desember 2022 – 15:39 WIB
Dr. dr. Antonia Anna Lukito, SpJP (K), dalam seminar kardiologi dengan tema "Advances Clinical in Cardiology".Foto dok. Siloam Hospitals Group

jpnn.com, JAKARTA - Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Berdasarkan Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 yang dilansir Kementerian Kesehatan, penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Salah satu gangguan pada jantung adalah irama yang tidak normal (abnormal) atau disebut juga aritmia. Ini merupakan gangguan irama jantung berupa detak jantung yang tidak normal, tidak beraturan, terlalu cepat atau terlalu lambat. 

BACA JUGA: Orang Tua Harus Waspada Aritmia Jantung pada Anak, Ini Gejalanya

"Kondisi itu terjadi saat impuls listrik di jantung tidak bekerja dengan baik," kata spesialis jantung  dari Siloam Hospitals Dr. dr. Antonia Anna Lukito, SpJP (K) dalam seminar kardiologi dengan tema "Advances Clinical in Cardiology" untuk memperingati Hari Kesehatan Nasional di Jakarta, Sabtu (10/12). 

Hadir dalam kegiatan tersebut para spesialis kardiologi ternama yang tergabung di dalam jaringan rumah sakit Siloam, antara lain dari Siloam Lippo Village, Siloam Kebon Jeruk, Siloam TB Simatupang, RS Jantung Diagram, Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) dan Siloam Agora.

BACA JUGA: Penderita Gangguan Jantung Aritmia Kini Bisa Diobati dengan HD Grid 3D Mapping System

Juga perwakilan dari berbagai perusahaan medis ternama seperti Zuellig Pharma, Pfizer, PT Nugra Karsera, Dipa Pharmalab, Medtronic, PT Philips Indonesia Commercial, PT Hogy Medical Sales, dan PT Ariandra. 

Dokter Anna Lukito menyebutkan seringkali gangguan aritmia ini tidak disadari pasien dan bisa berakibat fatal yang dapat mengakibatkan penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, penyakit katup jantung, penyakit jantung koroner atau bahkan gagal jantung. 

BACA JUGA: Fitri Carlina Divonis Kena Aritmia Jantung

Salah satu tindakan yang bisa membantu pasien adalah dengan menggunakan alat pacu jantung. Alat ini bisa membantu pasien aritmia dengan irama jantung yang lambat untuk aktif kembali. 

"Teknologi alat pacu jantung telah mengalami perkembangan yang luar biasa pesatnya, sehingga dapat menghindari ketidaknyamanan pascapemasangan alat pacu jantung, dan makin bermanfaat untuk kualitas hidup jangka panjang dari penderira aritmia," jelasnya.

Mengenai aritmia, dr. Leonardo Paskah Suciadi, SpJP, FIHA, FESC, mengatakan sekitar 10-15 persen penderita gagal jantung tergolong sebagai stadium lanjut yang ditandai dengan gejala persisten terapi standar obat-obatan tidak responsif atau tidak dapat ditolerir. Kondisi ini berkaitan dengan angka kematian yang tinggi, yaitu sekitar 70-80 persen dalam 1 tahun. 

"Pilihan terapi untuk gagal jantung lanjut meliputi tral atau implan pompa jantung artifisial (left ventricular assist device/LVAD)," kata Leonardo.

Dijelaskannya dengan teknologi terbaru LVAD, angka keberlangsungan hidup penderita gagal jantung lanjut dapat mencapai 58 persen dalam 5 tahun. Itu setara dengan angka keberlangsungan hidup pascatransplantasi jantung, yaitu sekitar 65 persen dalam 5 tahun. 

"Hal ini akan memungkinkan penderita dapat kembali melakukan kegiatan sehari-hari skala ringan secara mandiri," ungkapnya.

Wakil Presikden Direktur Siloam Caroline Riady menambahkan peringatan Hari Kesehatan Nasional juga sekaligus merayakan pencapaian Siloam terkait tindakan kardiologi.

Dia berharap banyak masyarakat Indonesia makin sadar pentingnya kesehatan jantung dan pembuluh darah. 

"Siloam Hospitals akan terus berinvestasi dan melayani seluruh masyarakat Indonesia untuk mencegah dan menangani penyakit kardiovaskular dan menuju Indonesia yang lebih sehat," ujarnya.

Siloam Hospitals memiliki dan mengoperasikan jaringan rumah sakit swasta terbesar dengan total 41 rumah sakit yang tersebar di 28 kota di Indonesia.

Dengan jangkauan ini, RS Siloam mampu bekerja sama dengan para spesialis kardiovaskular di seluruh Indonesia. 

Siloam Hospitals menawarkan berbagai layanan perawatan tindakan kardiovaskular. Juga telah dilengkapi dengan peralatan medis terbaik, termasuk 16 Cath Lab.

"Kami didukung para spesialis kardiologi, teknologi dan layanan medis yang tersedia, Siloam Hospitals telah berhasil melakukan lebih dari 1.000 tindakan CABG dan lebih dari 3.700 tindakan PCI," pungkas Caroline Riady. (esy/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler